Studi: Minum Soda Bisa Bikin Kram Perut saat Haid Memburuk

- Studi menemukan bahwa orang yang minum soda memiliki peluang 24 persen lebih tinggi untuk mengalami kram perus menstruasi dibandingkan dengan yang tidak meminumnya.Minum soda bisa memicu kram perut saat menstruasi
- Kandungan gula pada minuman bersoda dapat menyebabkan gangguan nutrisi dan meningkatkan kadar kortisol.
Sebuah studi baru menyebut bahwa minum soda mungkin dapat menjadi pemicu kram perut saat menstruasi.
Menganalisis data kuesioner dari 1.809 mahasiswi di China, hampir setengah dari mereka didiagnosis dengan dismenore primer (nyeri menstruasi tanpa ditemukan keadaan patologi pada panggul atau alat kandungan), dengan seperempatnya melaporkan nyeri hebat.
Temuan para peneliti, orang yang minum soda memiliki peluang 24 persen lebih tinggi untuk mengalami kram perus menstruasi dibandingkan dengan yang tidak meminumnya. Bagi mahasiswa di daerah rural, peluangnya meningkat menjadi 40,2 persen. Saat mereka mengonsumsi lebih banyak minuman ringan, tingkat keparahan nyeri juga memburuk.
Insiden dismenore primer di antara peminum soft drink dan kopi
Studi cross-sectional ini dilakukan antara 29 September 2020 dan 22 Oktober 2020. Kelompok studi terdiri dari 1.809 mahasiswa perempuan dengan usia rata-rata 19,7 tahun, 906 di antaranya tinggal di daerah rural.
Sebanyak 852 peserta didiagnosis dengan dismenore primer (primary dysmenorrhea/PD), 25,9 persen di antaranya melaporkan dismenore primer parah. Dismenore primer ringan dan sedang dilaporkan masing-masing oleh 24,4 persen dan 49,6 persen. Insiden PD juga terkait dengan darah haid dan siklus menstruasi.
Sekitar 51 persen peserta studi dengan PD melaporkan asupan minuman ringan dibandingkan dengan 48,8 persen dari mereka yang tidak memiliki PD. Sebagai perbandingan, peserta studi PD dan non-PD mengonsumsi kopi masing-masing 44,8 persen dan 55 persen.
Kemungkinan PD 24 persen lebih tinggi di antara peminum minuman ringan. Faktanya, hubungan antara konsumsi minuman ringan dan tingkat keparahan PD bergantung pada dosis, dengan PD ringan dikaitkan dengan konsumsi minuman ringan mingguan atau lebih jarang. Sebaliknya, peningkatan tingkat keparahan nyeri dikaitkan dengan frekuensi konsumsi yang lebih tinggi.
Di antara peserta rural dengan PD, kemungkinan mengonsumsi minuman ringan 40 persen lebih tinggi daripada mereka yang mengonsumsi minuman lain. Secara keseluruhan, asupan minuman ringan berkarbonasi dikaitkan dengan PD yang lebih parah.
PD sedang hingga berat 55 persen lebih kecil kemungkinannya di antara mereka yang minum kopi; namun, hubungan ini tidak bergantung pada dosis. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi mekanisme potensial yang terlibat dalam hubungan antara asupan kopi dan PD.
Bagaimana minuman ringan berkontribusi terhadap kram perut saat menstruasi?

Kandungan gula yang tinggi pada minuman bersoda atau minuman ringan (soft drink) dapat menyebabkan gangguan nutrisi karena berkurangnya penyerapan dan pemrosesan vitamin/mineral, yang dapat berdampak negatif pada fungsi otot dan akhirnya menyebabkan kejang yang menyakitkan terkait dengan PD.
Prostaglandin yang lebih tinggi di endometrium perempuan dengan PD juga dapat berkontribusi pada hubungan antara konsumsi minuman ringan dan kejadian PD, karena kadar prostaglandin hingga dua kali lebih tinggi daripada yang ditemukan pada perempuan tanpa PD.
Prostaglandin dapat disintesis dari substrat metabolik yang berasal dari gula makanan. Senyawa ini memicu kontraksi uterus, yang menyempitkan pembuluh darah dan melepaskan metabolit anaerobik penyebab nyeri.
Asupan gula yang tinggi juga dapat meningkatkan kadar kortisol. Kortisol adalah hormon stres. Jadi, kadar kortisol yang tinggi dapat mencerminkan respons stres yang tidak teratur yang menyebabkan PD di antara peminum minuman ringan yang dimaniskan dengan gula.
Terlepas dari hipotesis ini, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan mekanisme pasti yang terlibat dalam hubungan ini.
Kram perut saat menstruasi, kapan harus menemui dokter?

Obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen, dapat membantu mengatasi kram perut atau ketidaknyamanan saat menstruasi. Namun, ini mungkin tidak cukup ampuh untuk beberapa orang.
Jika kamu merasa kualitas hidup terganggu akibat kram perut menstruasi, sebaiknya temui dokter.
Meskipun nyeri saat menstruasi umum terjadi, tetapi kamu sangat dianjurkan untuk menemui dokter, terutama jika nyeri yang dirasakan terasa sangat menyakitkan atau mengganggu aktivitas sehari-hari setiap waktu menstruasi.
Dokter kemungkinan akan mengevaluasi kondisi kesehatan yang dapat mendasarinya, seperti endometriosis, fibroid uterus, atau sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Referensi
Wang, Lijiao, Shuo Wen, et al. “Associations between soft drinks intake and primary dysmenorrhea among Chinese undergraduate female students.” Scientific Reports 14, no. 1 (September 11, 2024).
News Medical Life Sciences. Diakses pada Oktober 2024. Soft drinks worsen menstrual pain, study shows.
Verywell Health. Diakses pada Oktober 2024. Drinking Soda Might Make Period Cramps Worse. Here’s Why.