Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You
Age VerificationThis content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

Apa Itu Tindik Kelamin? Kenali Prosedur dan Risikonya

ilustrasi tindikan (pexels.com/Rodolfo Clix)
ilustrasi tindikan (pexels.com/Rodolfo Clix)

Sederet artis Indonesia maupun mancanegara kerap kali tersorot kamera memakai tindik di tubuhnya. Estetika, mengikuti tren, dan sebagai aksesori kerap menjadi tujuan dari tindik.

Selain pada telinga, tindik tubuh bisa dilakukan pada hidung, alis, bibir, hingga lidah. Namun, ada pula orang memutuskan mendapatkan tindikan di bagian tubuh yang tidak lazim, seperti area genital. 

Tindik kelamin terdengar ngeri ketika membayangkan. Nyatanya, jenis tindik ini populer dipasang. Lantas, bagaimana prosedur tindik kelamin? Apakah aman dilakukan? Simak, penjelasannya berikut ini.

1. Bagaimana prosedur tindik kelamin?

ilustrasi memakai sarung tangan (pexels.com/Callum Hilton)
ilustrasi memakai sarung tangan (pexels.com/Callum Hilton)

Tindik kelamin bisa dilakukan oleh perempuan atau laki-laki. Pada pria, biasanya prosedur ini dilakukan di kepala penis, batang penis, dan testis. Sedangkan tindik vagina disematkan pada klitoris, labia minora, serta labia mayora.

Proses tindik kelamin tidak boleh asal-asalan dan harus dilakukan orang yang sudah ahli serta tersertifikasi. Bagaimana prosedurnya?

Pertama, orang yang menindik harus cuci tangan dan memakai sarung tangan. Ia harus memastikan tubuhnya steril. Kemudian, area tindik diberi tanda dengan alat khusus lalu dibersihkan dengan cairan antiseptik. Selanjutnya, jarum berukuran 12 hingga 16 dipakai untuk menusuk dan memasang perhiasan tindik.

2. Apa tindik kelamin sakit?

ilustrasi nyeri (pexels.com/Sora Shimazaki)
ilustrasi nyeri (pexels.com/Sora Shimazaki)

Apakah kamu tertarik untuk memasang tindik di organ vital? Sebelum memutuskan, kamu harus mengetahui terlebih dahulu apakah prosedur ini sakit atau tidak.

Bisa dibilang, alat vital termasuk area sensitif dan menyakitkan jika terluka. Namun, toleransi rasa sakit setiap orang ketika tindakan penindikan berbeda-beda.

Sementara untuk masa penyembuhannya, tindik klitoris bisa memakan waktu 1 sampai 2 bulan, sedangkan pada labia bisa mencapai 1 hingga 4 bulan. Pada penis, luka bekas tindikan umumnya membutuhkan waktu 3 bulan untuk sembuh sepenuhnya. 

3. Alasan tindik kelamin

ilustrasi pasangan (pexels.com/Ba Tik)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Ba Tik)

Orang dengan tindik kelamin punya alasan kuat saat memasangnya, walaupun tempatnya di area tersembunyi. Tindik kelamin dipercaya dapat meningkatkan kenikmatan seksual.

Dilansir Healthline, tindik kelamin merangsang aktivitas seksual karena menstimulasi saraf area genital. Bahkan banyak yang mengatakan bahwa tindik di area genital tidak hanya menambah kenikmatan seksual untuk diri sendiri, tetapi juga pasangan. 

4. Risiko kesehatan tindik kelamin

ilustrasi perdarahan (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi perdarahan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Tindik kelamin yang dilakukan di sembarang tempat dapat meningkatkan risiko komplikasi kemudian hari. Tetanus, hepatitis B, hepatitis C, HIV, dan penyakit menular seksual (PMS) bisa muncul akibat pemakaian alat yang tidak steril. 

Bahkan prosedur tindik yang telah dilakukan sesuai dengan standar kesehatan pun memiliki risiko. Pemasangan benda asing area sensitif bisa memicu reaksi alergi. Laman Medical News Today menyebutkan bahwa risiko perdarahan, infeksi, timbul jaringan parut, trauma kulit, serta reaksi penolakan lainnya bisa timbul setelah prosedur dilakukan. 

5. Bagaimana cara mencegah risiko kesehatannya?

ilustrasi berendam air panas (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi berendam air panas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Orang yang melakukan tindik tentunya tidak ingin mengalami komplikasi. Selain menyakitkan, penyembuhan luka lama dan risiko kesehatan lanjutan akan berefek pada aktivitas sehari-hari. Dilansir dari laman WebMD, tindakan pencegahannya antara lain:

  • Pastikan penyedia fasilitas tindik yang aman dan berlisensi.
  • Pilihlah perhiasan tindik berbahan stainless steel, niobium, atau titanium untuk mencegah reaksi alergi.
  • Hindari berhubungan intim dua minggu setelah ditindik.
  • Gunakan pakaian yang longgar.
  • Tidak berenang atau berendam air panas pada area tindikan.
  • Pemakaian tindik kelamin dapat merusak kondom.

Nah, jika kamu tertarik memasang tindik kelamin, pikirkan dengan matang terlebih dahulu. Ketahui prosedur dan risikonya karena kedua hal ini menjadi pertimbangan sebelum memasangnya. Selain itu, pilihlah tempat yang benar-benar terpercaya saat melakukan tindik kelamin. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Septin SLD
EditorSeptin SLD