Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Program Hamil yang Sederhana Tapi Terbukti Berhasil!

ilustrasi pasangan melakukan konsultasi program hamil (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi pasangan melakukan konsultasi program hamil (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Memiliki buah hati menjadi dambaan banyak pasangan yang telah menikah. Betapa tidak, ini dapat memberikan kebahagiaan yang tak terkira bagi mereka. Alhasil, berbagai cara ditempuh agar bisa segera menghadirkan malaikat kecil di tengah keluarga, salah satunya dengan menjalani program hamil.

Agar berjalan sukses, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan para pasangan selama menjalani program hamil.

Dan berikut ini IDN Times akan kasih rekomendasi tips atau cara menjalani program hamil dengan menggunakan langkah yang sederhana akan tetapi terbukti ampuh lho! Penasaran kan apa ajah?

Simak selengkapnya di bawah ini ya!

1. Meningkatkan intensitas berhubungan seksual

ilustrasi pasangan (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Untuk memperbesar peluang hamil, pasangan dianjurkan untuk rutin berhubungan intim, terutama pada masa subur perempuan yang terjadi dalam 2 sampai 5 hari sebelum ovulasi. Karenanya, penting untuk mencatat siklus menstruasi agar kita bisa memprediksi masa subur.

Namun, selain itu pasangan tetap disarankan untuk berhubungan seksual di luar masa subur secara teratur. Sebab, dilansir WebMD, ini dapat membawa manfaat kesehatan, salah satunya menjaga kualitas sperma dan mengurangi risiko kanker prostat pada laki-laki.

2. Mengontrol berat badan

ilustrasi menimbang berat badan (pexels.com/SHVETS Production)
ilustrasi menimbang berat badan (pexels.com/SHVETS Production)

Berat badan dapat memengaruhi peluang kehamilan. Oleh sebab itu, kita perlu menjaga berat badan agar mencapai status gizi yang normal. Kelebihan atau kekurangan berat badan, baik pada perempuan maupun laki-laki, diketahui dapat mengurangi peluang tercapainya kehamilan.

Ini dibuktikan melalui sebuah studi dalam jurnal Human Reproduction pada 2017, yang melaporkan bahwa pasangan yang mengalami obesitas, yang ditandai dengan indeks massa tubuh melebihi 35 kg/m2, memerlukan waktu 55 hingga 59 persen lebih lama untuk hamil dibanding pasangan yang status gizinya normal.

Status gizi normal bisa diketahui dengan menghitung indeks massa tubuh (IMT). Caranya ialah dengan membagi berat badan dalam satuan kilogram (kg) dengan tinggi badan dalam satuan meter (m) yang dikuadratkan.

Menurut keterangan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), status gizi normal untuk wilayah Asia Pasifik jatuh pada rentang 18,5 hingga 22,9 kg/m2.

3. Konsumsi pola makan sehat

ilustrasi makan secara teratur, salah satu cara menghindari overdosis insulin (freepik.com/jcomp)
ilustrasi makan secara teratur, salah satu cara menghindari overdosis insulin (freepik.com/jcomp)

Pola makan sehat perlu diterapkan untuk mempersiapkan kehamilan. Sebab, ini dapat menjaga berat badan serta mengoptimalkan kesehatan reproduksi. Konsumsi makanan bergizi seimbang dan pengaturan porsi makan sangat dianjurkan. Demi memenuhi kebutuhan gizi, kita perlu mengonsumsi makanan yang beragam.

Selain itu, ada beberapa nutrisi yang diperlukan dalam jumlah yang lebih besar menjelang kehamilan, di antaranya zat besi dan asam folat. Kamu bisa meminta rekomendasi dokter untuk hal ini. Jangan lupa juga untuk membatasi asupan makanan tinggi garam, gula, lemak, serta alkohol.

4. Rutin melakukan aktivitas fisik

ilustrasi olahraga (pexels.com/Kate Trifo)
ilustrasi olahraga (pexels.com/Kate Trifo)

Sebagai salah satu upaya untuk menjaga berat badan, aktivitas fisik perlu dilakukan. Namun, ada beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan jika kamu dan pasangan tengah menjalani program hamil. Salah satunya ialah menghindari olahraga yang terlalu berat dan sering. Sebab, dilansir Live Science, ini berisiko mengganggu proses ovulasi perempuan.

Sebagai gantinya, lakukan olahraga dengan intensitas sedang beberapa kali dalam seminggu secara rutin. Mengutip Cleveland Clinic, olahraga intensitas sedang ditandai dengan kenaikan detak jantung sebesar 50 sampai 60 persen. Menambahkan dari Harvard Health Publishing, jenis olahraga ini meliputi jalan cepat, bersepeda, badminton, dan tenis, dan masih banyak lagi.

5. Lakukan pemeriksaan kesehatan

Pasangan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk program hamil. (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Pasangan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk program hamil. (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh dianjurkan untuk para pasangan, khususnya saat memutuskan untuk menjalani program hamil. Tujuannya tak lain untuk mengetahui kondisi kesehatan serta kehadiran risiko gangguan kesehatan satu sama lain. Dengan demikian, kita bisa melakukan strategi mitigasi apabila terdapat gangguan kesehatan.

Selain itu, kamu dan pasangan juga disarankan untuk menerima beberapa vaksin esensial, seperti vaksin hepatitis B dan human pavillomavirus atau HPV. Ini bertujuan untuk mengurangi risiko gangguan yang terjadi selama proses kehamilan sehingga dapat berjalan dengan sukses.

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika hendak menjalani bagaimana cara program hamil. Baik kamu maupun pasangan dianjurkan untuk menerapkannya demi mempersiapkan kehamilan yang sehat dan optimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Wendy Novianto
3+
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us