20 Adegan Diperagakan dalam Reka Ulang Pengeroyokan Dua Prajurit TNI

Jakarta, IDN Times - Polda Metro Jaya menggelar reka ulang atau rekonstruksi terkait kasus pengeroyokan dua anggota TNI di kawasan Pertokoan Arundina, Cibubur, Jakarta Timur, Senin (10/12) lalu.
Reka ulang sendiri dilakukan di kawasan Sub Direktorat Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
1. Para tersangka memperagakan 20 adegan

Para tersangka oleh polisi diminta satu persatu memperagakan adegan pengeroyokan tersebut sesuai dengan peran mereka masing-masing.
"Rekonstruksi ini memperagakan 20 adegan," kata Kepala Unit I Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Polisi Malvino Edward di Polda Metro Jaya, Senin (17/12).
2. Untuk mencari tahu fakta sebenarnya terkait pengeroyokan

Adapun kelima tersangka tersebut adalah Agus Priyantara, Herianto Pandjaitan, pasangan suami-istri Iwan Hutapea dan Suci Ramdani, serta Depi. Mereka terlihat tertunduk lemas saat memeragakan rekonstruksi tersebut.
"Adapun rekonstruksi ini adalah penyesuaian antara keterangan saksi dan tersangka," terangnya.
3. Rekonstruksi tidak dilakukan di lokasi kejadian

Sementara itu Malvino beralasan bahwa reka ulang sendiri tidak digelar di lokasi kejadian agar rekonstruksi bisa berjalan kondusif tanpa adanya keributan.
"Untuk menjaga keamanan para tersangka," ujarnya.
4. Rekonstruksi untuk mempercepat proses pemberkasan

Bukan hanya itu, perwira polisi berpangkat melati satu ini menerangkan bahwa pihaknya mengejar waktu pemberkasan kasus. Alhasil, rekonstruksi dilakukan di halaman parkir Resmob Polda Metro.
"Ini kita lakukan untuk mempercepat pemberkasan semata," kata dia.
5. Berawal dari keributan antara juru parkir dan Kapten Komarudin

Seperti diberitakan sebelumnya, anggota TNI AL bernama Kapten Komarudin dan anggota dari Paspamres yaitu Pratu Rivonanda terlibat keributan dengan beberapa orang juru parkir di kawasan Pertokoan Arundina, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (10/12).
Kejadian bermula saat juru parkir yang menggeser sepeda motor tapi mengenai kepala Kapten Komarudin yang saat itu tengah mengecek knalpot sepeda motornya yang berasap. Tidak terima diberikan teguran, lantas para juru parkir tersebut mengeroyok Kapten Komarudin secara membabi buta.