Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

38 Sidik Jari Korban Lion Air Telah Teridentifikasi Tim Inafis

ANTARA FOTO/Elza Elvia

Pangkalpinang, IDN Times - Tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis) atau sistem identifikasi otomatis sidik jari Polda Kepulauan Bangka Belitung telah mengidentifikasi 38 data sidik jari korban pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10) lalu. 

"Sampai saat ini Tim DVI bersama dengan Inafis Polda Babel telah menerima laporan dari 44 data korban dan berhasil mengungkap 38 data sidik jari korban," kata Kabid Humas Polda Kepulauan Bangka Belitung, AKBP Abdul Mun`im di Pangkalpinang, Jumat (2/11). 

1. Proses pemeriksaan sidik jari korban

ANTARA FOTO/Yuli Savitri

AKBP Abdul Mun`im menjelaskan proses pemeriksaan sidik jari korban didapatkan dari server Kemendagri dan server Pusat Inafis Mabes Polri melalui data Nomor Induk Kependudukan (NIK) korban yang telah dilaporkan ke pos Antemortem DVI Bid Dokes Polda Bangka Belitung. 

"Diharapkan kepada keluarga korban yang ada di Bangka Belitung dapat segera ke Pos Antemortem di Bandara Depati Amir membawa identitas diri korban baik itu KTP maupun KK, sehingga bisa segera diidentifikasi," katanya. 

2. Identitas korban diungkap melalui sidik jari

ANTARA FOTO/Reno Esnir

Beberapa identitas korban yang telah diungkap melalui sidik jari, membuat pihak keluarga bisa segera membawa pulang jenazah korban. 

Berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan, Pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang tersebut jatuh di perairan Karawang, karena mengalami masalah saat terbang dan pilot sempat meminta untuk kembali ke Jakarta. 

3. Badan pesawat telah ditemukan

lionair.co.id

Badan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 yang jatuh pada Senin (28/10) di perairan laut Karawang, Jawa Barat telah ditemukan. 

Panglima Armada I, Laksamana Muda Yudo Margono mengatakan, meskipun telah berhasil ditemukan, namun pihaknya mengaku belum bisa mengangkat bodi pesawat tersebut dari dasar laut karena terkendala peralatan. 

“Kemarin sudah ada ditemukan, ngangkatnya ini belum bisa. Kemarin sudah ada roda pesawat kemarin ditunjukkan prajurit kita,” kata Laksamana Muda Yudo Margono diatas KRI Torani, Jumat (2/11).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us