Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Profil Tokoh Bursa Calon Ketum PBNU, Mulai dari Petahana sampai Kiai Muda

Logo Muktamar ke-34 NU. (dok. Panitia Muktamar ke-34 NU)

Jakarta, IDN Times - Nahdatul Ulama akan menggelar Muktamar ke-34. Salah satu agenda yang dilaksanakan dalam Muktamar adalah pemilihan pengurus organisasi untuk periode selanjutnya.

Sedianya, Muktamar akan digelar pada Desember 2021 mendatang. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulil Abshar, menyebut, kriteria sosok pemimpin NU selanjutnya adalah yang memiliki visi misi almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Siapakah kandidat kuat pemimpin organisasi yang didirikan KH Hasjim Asy’ari selanjutnya?

1. Said Aqil Siradj

default-image.png
Default Image IDN

Said Aqil Siradj, menjadi calon kuat Ketum PBNU. Ia adalah petahana yang menjabat pada dua kali pemilihan, yakni 2010-2015 dan 2015-2020.

Pria asal Cirebon ini mengaku akan kembali maju sebagai Ketum PBNU periode 2021-2026.

Dinukil dari nu.or.id, Said Aqil Siradj adalah putra dari KH Aqil Siroj, Pengasuh Pesantren Kempek, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat.

Pada 1980, ia pergi ke negeri kelahiran Nabi Muhammad SAW: Makkah Al-Mukarramah. Di sana ia belajar di Universitas King Abdul Aziz dan Ummul Qurra, dari sarjana hingga doktoral.

Setelah mendapatkan gelar doktor pada 1994, ia kembali ke Indonesia. Kemudian Gus Dur mengajaknya aktif di NU dengan memasukkannya sebagai Wakil Katib ‘Aam PBNU dari Muktamar ke-29 di Cipasung.

Selain menjadi Ketum PBNU, Said juga memegang jabatan penting di PT Kereta Api Indonesia (Persero), yakni Komisaris Utama sejak Maret 2021. 

2. Yahya Cholil Staquf

Yahya Cholil Staquf (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Kiai Haji Yahya Cholil Staquf merupakan Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah NU Jawa Timur sekaligus Khatib Aam PBNU.

Ia merupakan saudara kandung Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Ayahnya, Cholil Bisri, merupakan salah satu tokoh yang mendirikan NU dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Orang tua Gus Yahya juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah. Dukungan kepada Gus Yahya, berasal dari basis NU di Jawa Timur. 

Berbeda dengan Said Aqil yang ahli di bidang keilmuan, Yahya Cholil Staquf memiliki jaringan internasional yang luas. 

3. Marzuki Mustamar

Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar saat berada di Kota Batu. IDN Times/Alfi Ramadana

Marzuki Mustamar adalah pimpinan Pondok Pesantren Sabiilul Rosyad, Gasek, Malang, Jawa Timur. Kyai Marzuqi  kini juga menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur periode 2018-2023.

Ia unggul dalam survei yang dirilis Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) pada Oktober 2021 lalu.

Dalam survei tersebut, KH Marzuki Mustamar menempati posisi puncak dengan persentase 24,7 persen, disusul posisi kedua oleh KH Hasan Mutawakkil Alallah dengan persentase 22,2 persen.

4. Bahaudin Nur Salim atau Gus Baha

ngelmu.co
ngelmu.co

Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha merupakan Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Gus Baha merupakan Kiai muda yang wajahnya kerap muncul di platform media sosial belakangan ini.

Pria berumur 51 tahun ini adalah murid dari Kiai Maimun Zubair, Mbah Moen. Gus Baha merupakan anak dari Kyai Nur Salim, pengasuh pondok pesantren Al-Quran di Kragan, Narukan, Rembang, Jawa Tengah. 

Gus Baha kecil mendapatkan pendidikan keilmuan dan hafalan Al-Quran di pondok asuhan ayahnya sendiri. 

Selain menonjol dengan keilmuannya, beliau juga merupakan sosok santri yang dekat dengan kiainya. Dalam berbagai kesempatan, beliau sering mendampingi guru beliau Syaikhina KH. Maimoen Zubair untuk berbagai keperluan. 

Mulai dari sekedar berbincang santai, hingga urusan mencari ta'bir dan menerima tamu-tamu ulama-ulama besar yang berkunjung ke al-Anwar. Hingga beliau dijuluki sebagai santri kesayangan Syaikhina Kiai Maimoen Zubair.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Uji Sukma Medianti
EditorUji Sukma Medianti
Follow Us