Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5.329 Jemaah Haji Indonesia Gelombang II Tiba di Jeddah

Kedangan jemaah haji gelombang II di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (17/5/2025). (Media Center Haji)
Kedangan jemaah haji gelombang II di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (17/5/2025). (Media Center Haji)
Intinya sih...
  • Jemaah calon haji Indonesia gelombang II tiba di Jeddah, Arab Saudi, dengan 5.329 jemaah dalam 14 kloter pada hari pertama.
  • Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara PPIH Arab Saudi, Muhammad Basir, meminta jemaah calon haji gelombang II untuk menggunakan pakaian ihram sebelum terbang ke Arab Saudi.
  • Layanan kedatangan di Jeddah berbeda saat pelayanan di Bandara Amir Muhammed Bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah, dengan jamaah akan dipisah berdasarkan syarikah yang ada.

Madinah, IDN Times - Kedatangan jemaah calon haji Indonesia gelombang II diba di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (17/5/2025) pagi waktu Arab Saudi (WAS). Dengan demikian, jemaah haji gelombang I melalui Madinah sudah selesai.  

Petugas Penyeleggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Bandara pun siap menyambut kedatangan rombongan perdana gelombang II jemaah calon haji Indonesia, yang akan mendarat di King AbdulazizInternational Airport (KAIA) Jeddah, Sabtu pagi.

Pada penyambutan hari pertama ini, tercatat 5.329 jemaah haji yang tergabung dalam 14 kloter, termasuk petugas kloter dan pembimbing ibadah haji mendarat di Jeddah mulai pukul 05.25 hingga 23.50 Waktu Arab Saudi (WAS). Total jemaah pada gelombang II ini mencapai 99.776 yang terbagi dalam 259 kloter.

1. Jemaah diimbau pakai kain ihram sejak di Indonesia

Kedangan jemaah haji gelombang II di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (17/5/2025). (Media Center Haji)
Kedangan jemaah haji gelombang II di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (17/5/2025). (Media Center Haji)

Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara PPIH Arab Saudi, Muhammad Basir, meminta jemaah calon haji gelombang II untuk menggunakan pakaian ihram sebelum terbang ke Arab Saudi.

“Saya tekankan kepada seluruh PPIH embarkasi untuk menyampaikan kepada jemaah calon haji, agar menggunakan ihram dari tanah air,” kata Basir dalam keterangan pers dengan wartawan Media Centre Haji (MCH) di Jeddah, Jumat malam (16/5/205) WAS.

Basri menjelaskan pentingnya berihram sebelum tiba di Bandara Jeddah, karena seluruh layanan yang ada di bandara saat ini menggunakan sistem cepat (fast track) sampai di kota tujuan.

“Kalau di Jeddah harus segera sampai ke Makkah meskipun kedatangan bukan melalui fast track. Waktu berihram di bandara sudah tidak ada lagi waktu seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujar dia.

Selain itu, jemaah calon haji juga perlu mengetahui layanan kedatangan di Jeddah berbeda saat pelayanan jemaah di Bandara Amir Muhammed Bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah. Di Bandara Jeddah, semua layanan akan ditangani langsung syarikah, sehingga jamaah akan dipisah berdasarkan syarikah yang ada.

2. Dampak sistem syarikah, ada kemungkinan keluarga terpisah

Kedangan jemaah haji gelombang II di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (17/5/2025). (Media Center Haji)
Kedangan jemaah haji gelombang II di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (17/5/2025). (Media Center Haji)

Dengan layanan berbasis syarikah, Basir menyebut, tidak menutup kemungkinan ada beberapa kelompok terbang (kloter) yang juga berbeda syarikah, termasuk keluarga antar-jemaah. Namun, itu hanya sementara, jemaah dengan mahram atau keluarga akan kembali tergabung pada puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). 

“Potensi berpisah dengan keluarga memang itu satu hal yang tidak bisa dihindarkan. Tapi kita akan mencoba melobi ke Kementerian Haji di Bandara Jeddah, kalau memang memungkinkan untuk bisa digabungkan. Tapi kalau memang tidak bisa, toh itu hanya berpisah dalam waktu yang tidak lama. Nanti Daker Makkah yang akan mengurus penggabungan mereka kembali,” ujarnya.

3. PPIH embarkasi diimbau berikan tanda khusus kepada jemaah

Kedangan jemaah haji gelombang II di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (17/5/2025) pagi Waktu Arab Saudi. (Media Center Haji)
Kedangan jemaah haji gelombang II di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (17/5/2025) pagi Waktu Arab Saudi. (Media Center Haji)

Karena itu, Basri berharap, kepada PPIH embarkasi agar memberikan tanda khusus kepada jemaah haji yang tergabung dalam kelompok syarikah yang besar.

“Ini memudahkan kami memisahkan mereka ketika kita mengidentifikasi tanda-tanda yang ada di pakaian maupun di tangan mereka. Termasuk penggunaan tanda warna di koper mereka, itu akan kita berikan kepada jemaah,” ujarnya.

Berbekal tanda-tanda itu, kata Basir, petugas yang ada di Daker Makkah lebih mudah memisahkan koper-koper jemaah dari syarikah. Semua ini, kata dia, membutuhkan komitmen dan konsistensi dari PPIH embarkasi untuk bisa mensosialisasikan kepada jemaah haji.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us