Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal Tentang Deddy Sutomo

DEDDY SUTOMO. Akting Deddy Sutomo di film 'Kartini'. Foto dari akun Twitter @kartiniFilm

JAKARTA, Indonesia —Kabar duka datang dari dunia perifilman Indonesia. Salah satu aktor senior negeri ini baru saja berpulang ke pangkuan Yang Kuasa. Ia adalah Deddy Sutomo, pria kelahiran 26 Juni 1941. Deddy mengembuskan napas terakhirnya pada Rabu, 18 April 2018.

Seperti apa sosok Deddy semasa hidup serta perjalanan karier dan kehidupannya? Simak lewat fakta di bawah ini.

Awalnya jadi guru

Siapa menyangka, berkecimpung di dunia karier dan akting bukanlah cita-cita awal Deddy. Malah awalnya ia berprofesi sebagai guru di SMEA Negeri di Klaten. Kala itu Deddy mengajar mata pelajaran prakarya. Tapi kecintaannya akan seni dan budaya memang sudah tumbuh dan berkembang sejak lama.

Demi cintanya pada seni dan budaya itu pula, akhirnya Deddy memutuskan hijrah ke Jakarta dan mulai masuk ke dunia kreatif. Keputusan Deddy tepat, karena lewat dunia seni, budaya dan kreatif lah akhirnya namanya kelak dikenal di seluruh penjuru Nusantara.

Akting sejak era 70-an

Deddy mengawali kariernya di dunia akting dan perfilman Tanah Air sejak era 70-an. Saat itu, film laga dan penuh aksi tengah digandrungi. Deddy pun memulai karier aktingnya di film Awan Jingga tahun 1970. Setelahnya, ia kembali tampil sebagai pendekar di film Pandji Tengkorak.

Setelah itu film demi film dibintangi Deddy. Beragam karakter pun ditampilkannya dengan baik, mulai dari penjahat, narapidana, pembunuh hingga santri. 

Meski banyak peran yang dimainkan, salah satu peran dan akting Deddy yang paling melekat di benak penonton mungkin saat ia tampil di serial televisi Rumah Masa Depan yang jaya di era 80-an.

Tutur Tinular

Selama dua dekade merintis karier di layar lebar dan layar kaca, tahun 1992 Deddy berakting di film Tutur Tinular III. Karena usia dan kesehatan, Deddy sempat berujar bahwa film ini akan menjadi film terakhirnya. Saat itu Deddy berperan sebagai empu yang dikenal lihai meracik ramuan menyerupai dukun.

Politik dan bisnis

Selama vakum dari dunia akting dan film, Deddy tidak berhenti dari ragam aktivitas. Ia mulai merintis bisnis dan perusahaannya sendiri. Tak berhenti di situ, Deddy pun terjun ke dunia politik. Di Pemilu 2004, Deddy terpilih sebagai anggota DPR-RI dari partai PDI Perjuangan.

Kembali ke film

Nyaris 16 tahun vakum dari dunia akting, insting dan keinginan Deddy untuk kembali berakting ternyata belum sirna. Terbukti, di tahun 2008 akhirnya Deddy kembali ke layar lebar dengan membintangi film Doa Yang Mengancam. Usia senja tak pernah menjadi halangan bagi Deddy untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya di dunia seni peran.

Setelahnya, ia kembali hadir di beberapa film seperti The Raid 2: Berandal, Kartini hingga Mencari Hilal. Untuk aktingnya di Mencari Hilal, Deddy bahkan menerima piala di Festival Film Bandung 2015 untuk kategori Pemeran Utama Pria Terpuji. Saat itu, Deddy mengalahkan aktor-aktor juniornya seperti Reza Rahadian, Chicco Jerikho dan Rio Dewanto. 

—Rappler.com

Share
Topics
Editorial Team
Yetta Tondang
EditorYetta Tondang
Follow Us