5 Kasus Arcturus Ditemukan di Jakarta, Gejala Belekan dan Mata Merah

Jakarta, IDN Times - Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah menemukan lima kasus subvarian Arcturus di Jakarta. Berbeda dengan varian omicron sebelumnya, Arcturus merupakan XBB.1.16 turunan omicron.
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama, mengatakan lima pasien Arcturus di Jakarta ini memiliki gejala baru yang khas.
"Gejala baru yang khas yakni mata merah dan belekan. Namun, jangan panik dan tingkatkan kewaspadaan," ujarnya saat dikonfirmasi IDN Times, Selasa (18/4/2023).
1. Pasien juga alami batuk kencang

Ngabila menerangkan pasien Arcturus juga mengalami sejumlah gejala, mulai batuk kencang dan radang paru (pneumonia).
"Untuk itu masyarakat yang memiliki gejala COVID-18 seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan sulit mencium bau, demam, mual dan muntah, disarankan memeriksaan ke puskesmas kecamatan terdekat di DKI Jakarta," jelasnya.
2. Dinkes DKI sediakan layanan PCR di Puskesmas

Ngabila menerangkan layanan PCR di puskesmas DKI Jakarta disediakan gratis pada jam kerja, untuk orang yang memiliki gejala COVID-19 atau kontak erat pasien positif COVID-19 .
"Untuk warga KTP domisili DKI Jakarta atau yang beraktivitas rutin di Jakarta, baik sekolah atau bekerja. Silakan datang ke puskesmas terdekat, untuk antigen dapat diperoleh gratis 24 jam di puskesmas kecamatan DKI Jakarta," katanya.
3. Dinkes DKI Jakarta perkuat genome sequencing

Ngabila menambahkan Dinkes DKI akan terus perkuat genome sequencing untuk semua kasus positif COVID-19, yang ditemukan dari laboratorium kesehatan masyarakat (labkesmas) dan swasta.
"Apapun variannya masyarakat jangan panik, perkuat imunitas dengan pola hidup sehat dan imunisasi. Cegah sakit tetap lebih baik dengan disiplin bermasker terutama jika sedang sakit atau berdekatan dengan orang sakit," imbaunya.