Akun Medsos BEM UI Diretas Usai Kritik Jokowi, Polisi: Silakan Lapor!

Jakarta, IDN Times - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mempersilakan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) untuk membuat laporan polisi terkait peretasan akun media sosial yang dialami. Tujuannya agar kasus itu dapat ditindaklanjuti secara hukum oleh aparat.
"Silahkan laporan," kata Argo seperti dilansir ANTARA, Rabu (30/6/3021).
1. Polisi harus tahu duduk perkara supaya bisa ditindaklanjuti

Argo menjelaskan, Polri tidak bisa langsung menindaklanjuti dugaan peretasan tersebut walaupun tidak masuk ke dalam delik aduan. Menurutnya, kepolisian harus mengetahui kata sandi akun hingga duduk perkara masalah peretasan media sosial para pengurus BEM UI itu.
"Polri kan harus tahu password akun tersebut, apa yang diretas, dan lain-lain," katanya.
2. Akun media sosial petinggi BEM UI diretas usai kritik Jokowi

Sebelumnya, sejumlah akun media sosial milik Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia Leon Alvinda Putra mengalami peretasan. Hal tersebut terjadi usai BEM UI mengunggah meme Presiden Joko "Jokowi" Widodo dengan tulisan The King of Lip Service viral. Unggahan itu pun viral di media sosial.
Aksi peretasan itu sesungguhnya sudah dimulai sejak Minggu, 27 Juni 2021 lalu. WhatsApp milik Kepala Biro Hubungan Masyarakat BEM UI, Tiara Shafina, tidak dapat diakses sejak pukul 00.56 WIB. Di akun tersebut, juga tertulis bahwa akun itu telah keluar dari ponsel Tiara.
"Hingga saat ini, akun WhatsApp Tiara belum dapat diakses kembali," demikian cuit Leon melalui akun Twitternya.
Intimidasi digital terus dilakukan dan juga menyasar Wakil Ketua BEM UI, Yogie Sani. Akun WhatsAppnya sempat tidak bisa diakses dan muncul notifikasi akun tersebut sudah digunakan di ponsel lain. Beruntung, akun itu sudah bisa digunakan kembali pada 07.20 WIB.
Selain itu, akun Instagram milik salah satu pengurus BEM UI, Syahrul Badri, hingga saat ini masih belum bisa diakses. Syahrul diketahui menjabat sebagai Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM.
"Akun Instagramnya mengalami restriction, setelah mengunggah beberapa postingan di Instastory menyangkut surat pemanggilan fungsionaris BEM UI oleh pihak UI. Akun masih ada, namun sampai saat ini pemilik akun belum bisa menggunakannya," demikian tulis Leon.
Ia pun mengecam keras segala bentuk serangan digital yang dilakukan terhadap pengurus BEM UI. Cuitan itu kemudian diinformasikan kepada organisasi SAFENet.
3. Jokowi tak masalah dikritik

Soal kritik BEM UI, Jokowi mengaku tak masalah dengan hal itu. Menurut Jokowi, kritik merupakan bagian dari demokrasi dan tidak melarang bentuk eskpresi tersebut.
"Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi, jadi kritik itu ya boleh-boleh saja," ujar Jokowi dalam keterangannya yang disiarkan di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/6/2021).
Kendati begitu, Jokowi mengingatkan para mahasiswa tetap memerhatikan budaya tata krama dan sopan santun yang kuat di Indonesia apabila melontarkan kritikan.
"Tapi juga ingat, kita ini memiliki budaya tata krama, memiliki budaya kesopansantunan. Ya saya kira biasa saja, mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan pendapat," kata Jokowi.