Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Alissa Wahid: Para Ahmadi yang Saya Temui adalah Pribadi Luar Biasa

Alissa Wahid memberikan sambutan di Jalsah Salanah United Kingdom (UK) 2023 di Oakland Farm, Alton, Sabtu (29/7/2023). (IDN Times/Uni Lubis)

Jakarta, IDN Times - Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid mengaku takjub dengan kepribadian jemaah Ahmadiyah yang kerap ia temui. Tak jarang, ia menemui sosok Ahmadi dengan pribadi yang luar biasa.

Hal itu ia ungkap dalam sambutannya di depan puluhan ribu jemaah Ahmadiyah dan sejumlah tokoh pemimpin lintas agama dari berbagai negara dalam gelaran Jalsah Salanah United Kingdom (UK) 2023 di di Oakland Farm, Alton, Sabtu (29/7/2023).

“Sepanjang interaksi kami, semua Ahmadi yang saya temui adalah pribadi yang luar biasa. Mereka pekerja keras dan menunjukkan integritas, kerendahan hati, kolaboratif, dan saling hormati,” kata putri Presiden Indonesia ke-4, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu.

1. Alissa mengenang momen Gus Dur menyambut Khalifah Ahmadiyah ke-4

Alissa Wahid memberikan sambutan di Jalsah Salanah United Kingdom (UK) 2023 di Oakland Farm, Alton, Sabtu (29/7/2023). (IDN Times/Uni Lubis)

Alissa mengenang momen bersejarah ketika Gus Dur secara resmi menyambut Khalifah Ahmadiyah ke-4, Hazrat Mirza Tahir Ahmad yang berkunjung ke Indonesia. Hal itu menghidupkan semangat pluralisme dan perdamaian kepada Alissa dari sang ayah.

“Hubungan antara keluarga Gus Dur dengan Jemaat Ahmadiyah Indonesia begitu kuat sampai saat ini dengan pengikut yang luar biasa,” kata Alissa.

2. Jaringan Gusdurian merawat semangat keberagaman dan kemanusiaan di Indonesia

Alissa Wahid memberikan sambutan di Jalsah Salanah United Kingdom (UK) 2023 di Oakland Farm, Alton, Sabtu (29/7/2023). (IDN Times/Uni Lubis)

Jaringan Gusdurian Indonesia bersama Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) kini meneruskan dan terus merawat semangat keberagaman dan kemanusiaan Gus Dur. Alissa yakin, jemaah Ahmadiyah memiliki semangat yang positif untuk hidup di tengah-tengah masyarakat demokrasi.

“Sekarang Presiden Wahid telah meninggal, saya memimpin Jaringan Gusdurian Indonesia, sebuah komunitas lintas agama untuk mempromosikan kemanusiaan dan keadilan. Melalui jaringan ini, kami telah bekerja sama dengan banyak komunitas JAI lokal, khususnya setiap kali terjadi persekusi dan ketegangan terhadap komunitas Ahmadiyah,” ujar dia.

3. Jemaah Ahmadi memberikan manfaat kepada masyarakat

Persiapan Jalsa Salana 2023 di Inggris. (alislam.org)

Alissa menegaskan, Ahmadi merupakan pribadi yang cinta damai dan penuh khidmat serta berkontribusi pada masyarakat. Ia percaya akan hal itu berdasarkan ajaran-ajaran dalam jemaah Ahmadiyah.

“Jadi setiap kali saya bersama seorang Ahmadi, saya selalu melihat apa yang diajarkan Rasulullah kepada kami: Khairunnas anfauhum linnaas, sebaik-baik orang adalah mereka yang berkontribusi pada masyarakat,” tuturnya.

4. Jemaah Ahmadiyah telah menjadi wajah Islam rahmatan lil alamiin

Relawan Ahmadiyah bersiap untuk Jalsa Salana. (alislam.org)

Alissa mengaku tak menutup mata jemaah Ahmadiyah di seluruh dunia termasuk Indonesia menghadapi tantangan. Namun, ia yakin tantangan itu memperkuat iman pribadi Ahmadi.

“Saya yakin itu memperkuat iman Anda, bukan merusaknya; untuk membangun ketahanan anda, bukan untuk menghancurkannya. Saya memuji anda atas pertumbuhan jemaah Ahmadiyah di seluruh dunia,” kata Alissa.

“Artinya banyak orang akan menjadi khairunnas, dengan semangat cinta untuk semua, tidak ada kebencian untuk siapa pun. Di dunia dengan begitu banyak kebencian, cinta yang kau bawa adalah mercusuar harapan. Saya berterima kasih kepada jemaah Ahmadiyah yang telah menjadi wajah Islam rahmatan lil alamiin, Islam sebagai rahmat bagi alam semesta, bersama banyak organisasi Islam lainnya,” imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Irfan Fathurohman
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us