Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Andi Mallarangeng Ungkap Repotnya Jadi Jubir Era Presiden SBY

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (instagram.com/agusyudhoyono)
Intinya sih...
  • Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal menjadi jubir Presiden SBY
  • Jubir di era SBY hanya dua orang tanpa shift kerja, dekat emosional dengan presiden
  • Presiden SBY rutin minta presentasi berita hangat setiap pagi dari Andi

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Andi Mallarangeng, mengisahkan pengalaman pribadinya ketika masih mendampingi era kepemimpinan Presiden SBY.

Kala itu, Andi bersama Dino Patti Djalal ditunjuk menjadi juru bicara Presiden SBY.

"Zaman Pak SBY ada dua jubir yang ditunjuk, Dino Patti Djalal untuk urusan luar negeri dan saya untuk urusan dalam negeri," ujar Andi dalam acara diskusi bertajuk Kepercayaan Publik yang Hilang: Urgensi Kredibilitas Komunikasi Pemerintahan Prabowo di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, Selasa (11/3/2025).

1. Tidak ada pembagian waktu kerja

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng (IDN Times/Amir Faisol)

Andi menjelaskan, juru bicara alias jubir di era SBY memiliki keunikan tersendiri dibanding era presiden lainnya. 

Jubir presiden di era SBY hanya dua orang dan tidak memiliki pembagian waktu (shift) kerja. Ia menjelaskan, saat itu jubir memiliki hubungan kedekatan maupun emosional dengan Presiden SBY.

Mereka seringkali berdiskusi bersama mengenai dinamika masalah yang terjadi di Indonesia dan global.

"Saat itu tidak ada shift kerja, karena itu kami tugas setiap hari karena lain bidang," bebernya.

2. SBY minta jubirnya menjelaskan berita hangat setiap paginya

Presiden ke-6 Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pengarahan kepada kepala daerah pada Retret Kepala Daerah 2025 di Lembah Tidar Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Kamis (28/2/2025) (dok. Kemendagri)

Andi menuturkan, SBY punya kebiasaan unik dalam mengonsumsi informasi dan berita. Di mana setiap paginya, SBY meminta kepada Andi mempresentasikan berita hangat yang dikabarkan melalui koran maupun majalah.

Ia pun berkelakar, kerepotan sewaktu menjadi Jubir SBY karena setiap pagi sudah harus menghimpun berbagai berita yang terbit.

"Memang repot bagi kami juga, apalagi pak SBY bekerja pagi-pagi sudah kerja, saya jam 07.00 harus melapor sama dia tentang apa isi media hari itu, koran maupun majalah," tutur Andi.

Biasanya, Andi sudah mendapat berbagai koran dan majalah di rumahnya sejak pukul 05.00. Ia pun membaca berita dalam perjalanan dari rumah pribadinya di kawasan Cilangkap, Jakarta Timur ke Istana Kepresidenan Jakarta.

Nantinya berita yang dibaca akan dibuat semacam poin kesimpulan berupa dua lembar halaman untuk diberikan kepada SBY.

"Jadi saya dari rumah itu, untungnya waktu itu koran masih tertib pengecernya, jam 05.00 koran sudah ada di rumah. Rumah di Cilangkap, kalau saya berangkat 05.30 dari rumah, Saya baca koran di mobil waktu itu kira-kira sampai istana satu jam, 06.30 masih sempat mendikte staf untuk membereskan, jam 07.00 mesti saya sampaikan kepada pak SBY apa saja isi koran waktu itu, yang dipresentasikan itu ada dua halaman," tuturnya.

"Kalau lebih dari dua halaman yang gak dibaca, boleh dikata hampir semua presiden tidak punya waktu lagi untuk membaca koran. Kalau pak SBY paling-paling dia nonton CNN sambil sarapan karena dia mau tahu bagaimana berita dunia, tapi koran betul-betul kita kasih dia 2 halaman dan 2 halaman itu yang dia baca, sambil kita menjelaskan apa isi koran dan majalah hari ini," sambung dia.

3. SBY libatkan jubirnya berdiskusi

Presiden ke-6 Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pengarahan kepada kepala daerah pada Retret Kepala Daerah 2025 di Lembah Tidar Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Kamis (28/2/2025) (dok. Kemendagri)

Lebih lanjut, Andi mengungkapkan, idealnya seorang jubir harus memiliki kedekatan dengan presiden. Sebab, pernyataan yang disampaikan jubir merupakan representasi dari presiden itu sendiri.

Beruntungnya SBY merupakan orang yang demokratis, sering melibatkan jubirnya dalam menanggapi berbagai isu hangat.

Andi pun mengaku lebih percaya diri saat ditanya awak media untuk menjelaskan kepada publik terkait berbagai pandangan presiden.

Ia menegaskan, Presiden SBY selama menjabat tidak pernah melakukan intervensi terhadap pemberitaan. Bahkan jika ada pemberitaan yang keliru, pihak SBY hanya berupaya menghubungi media terkait untuk melakukan hak jawab. Tentunya dengan porsi berita dan tayangan yang setimpal.

"(Presiden dan jubir juga berdiskusi terkait pemberitaan) mana-mana yang perlu ditanggapi dan kira-kira apa respon kita. Itu kita kerjakan pagi-pagi sudah. Kelebihannya adalah tidak ada keputusan informasi diantara jubir, kami bisa saling cover. Kalau saya atau Dino salah satu sedang sibuk kita bisa bantu-bantu," imbuh dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
Yosafat Diva Bayu Wisesa
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us