Anggota DPR Tak Masalah Pensiun Panglima TNI Mepet Kampanye Pemilu

Jakarta, IDN Times — Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, TB Hasanuddin, tak mempermasalahkan masa pensiun Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono dan KSAD, Dudung Abdurachman yang mepet atau berdekatan dengan masa kampanye Pemilu 2024.
Berdekatannya waktu pergantian jabatan ini sebelumnya disorot oleh Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Andi Widjajanto.
1. TNI disebut punya prosedur pergantian kepemimpinan

Menurut TB Hasan, institusi TNI memiliki mekanisme yang mendukung kinerja dan operasional yang jelas sehingga tak perlu memperdebatkan pergantian kepemimpinan di tengah penyelenggaraan Pemilu 2024.
“Jadi sebenarnya tak perlu dikhawatirkan, regenerasi kepemimpinan TNI tetap harus berjalan,” kata TB Hasan, Senin (27/2/2023).
2. Pergantian kepemimpinan TNI tetap bisa berjalan meski kampanye dimulai

TB Hasan mengatakan, pergantian kepemimpinan dalam institusi TNI tetap bisa berjalan meski dalam masa kampanye Pemilu 2024.
Dia mencontohkan kondisi saat pertempuran ketika seorang komandan gugur namun pertempuran tersebut tak bisa terhenti.
“Di pertempuran pun bisa saja seorang komandan itu gugur, tapi pertempuran tak boleh berhenti dulu menunggu komandannya serah terima. Sudah ada mekanismenya secara otomatis,” kata TB Hasan.
3. Gubernur Lemhannas sebut masa pergantian panglima tak ideal

Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto, sebelumnya menilai masa pergantian kepemimpinan di TNI kurang ideal karena mepet dengan waktu kampanye Pemilu 2024.
Diketahui Panglima TNI, Yudo Margono dan KSAD, Dudung Abdurachman masing-masing akan memasuki usia pensiun 58 tahun pada 26 November 2023 dan 19 November 2023. Sementara tahapan kampanye dimulai pada 28 November 2023.
“Tidak ideal karena kedua pejabat bintang empat itu pensiun pada saat kampanye pemilu sudah terjadi, sudah dilakukan,” katanya.
Menurutnya, sebaiknya pergantian kepemimpinan panglima dan KSAD dilakukan tiga bulan sebelum kampanye pemilu dimulai.