Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anies Singgung Presiden RI Absen Bertahun-tahun di Pertemuan PBB

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ketika hadir di rapimnas I Gerakan Rakyat. (Tangkapan layar YouTube Gerakan Rakyat)
Intinya sih...
  • Anies mewanti-wanti agar Indonesia tidak hanya dijadikan pangsa pasar belaka oleh dunia internasional
  • Indonesia memiliki posisi strategis di Asia Tenggara yang relatif stabil dibanding kawasan Asia Timur dan Selatan
  • Anies menekankan pentingnya menjaga demokrasi agar tidak mengalami kemunduran di Indonesia dan di negara lain

Jakarta, IDN Times - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi pembicara kunci di rapat pimpinan nasional (rapimnas) perdana ormas Gerakan Rakyat. Salah satu hal yang ia singgung di dalam pidatonya yakni mengenai situasi global yang kini diliputi ketegangan. Itu sebabnya, kata Anies, penting bagi Indonesia hadir di forum-forum internasional, salah satunya Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Tetapi, yang terjadi selama hampir satu dekade ke belakang, Indonesia justru absen di forum tersebut dan selalu diwakili oleh Menteri Luar Negeri. "Kepala negara gak muncul selalu (diwakilkan) menteri luar negeri," ujar Anies di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu (13/7/2025).

Menurut Anies, Indonesia justru dirugikan bila sering absen di pertemuan PBB. Ia mengibaratkan Indonesia adalah warga kampung yang memiliki rumah keempat terbesar di area tersebut tetapi selalu absen dalam pertemuan dengan sesama warga kampung.

"Cuma kita memang terus bayar iuran. Ingin ramai juga tidak, taat di kampung. Begitu rapat dengan warga, kita gak datang. Padahal, ukuran rumah kita terbesar keempat di kampung itu. Sudah saatnya kita tidak lagi pasif dan ambil posisi yang proaktif," tutur dia.

1. Anies wanti-wanti jangan sampai Indonesia hanya dijadikan pasar bagi dunia luar

Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan. (IDN Times/Tunggul)
Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan. (IDN Times/Tunggul)

Lebih lanjut, di forum itu, Anies mewanti-wanti agar Indonesia tidak hanya dijadikan pangsa pasar belaka oleh dunia internasional. Sebab, jumlah penduduk yang dimiliki mencapai lebih dari 240 juta jiwa.

"Pasar kita menjadi sangat menarik. Bagi siapa? Bagi siapapun juga. Jangan sampai yang tertarik ke Indonesia, justru dunia internasional. Domestik sendiri malah tidak tertarik. Justru kita harus bisa menyiapkan ke depan pelaku-pelaku ekonomi yang bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri sekaligus bisa menjadi tamu memesona di negeri orang," kata mantan rektor di Universitas Paramadina itu.

Itu sebabnya, ia mendorong agar pelaku ekonomi Indonesia yang sudah besar dibantu untuk maju ke dunia internasional. Diharapkan para pelaku ekonomi itu bisa menjadi duta yang membawa nama baik negara.

"Mereka harus bisa menjadi wakil Indonesia untuk berkompetisi di tingkat global. Jangan yang raksasa itu berkumpul dan berkompetisi di dalam negeri terus. Bertandingnya di kandang sendiri terus," tutur dia.

2. Posisi Indonesia di Asia Tenggara dinilai relatif stabil

Anies Baswedan (Instagram.com/aniesbaswedan)
Anies Baswedan (Instagram.com/aniesbaswedan)

Dalam paparannya, Anies menegaskan Indonesia memiliki posisi strategis di Asia Tenggara yang relatif stabil dibanding kawasan Asia Timur dan Selatan yang kerap diwarnai ketegangan geopolitik.

“Di Timur ada Tiongkok paling besar, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, Taiwan ini semua wilayah yang suasananya tegang bukan yang suasananya teduh. Tak terbayangkan utara dan selatan. Antara Korea Selatan dan selatan tegang. Antara Tiongkok dengan Jepang, tegang," kata dia.

Karena itu, menurutnya, Indonesia punya peran besar dalam menjaga keteduhan di kawasan. Ia juga menekankan pentingnya menyelesaikan persoalan domestik sebagai prasyarat untuk tampil meyakinkan di dunia internasional.

"Ketika kita mengatakan kepada dunia. Kita harus menjadi negara yang menghormati hak asasi manusia. Eh, you sudah beres dulu soal hak asasi manusia," tutur Anies.

"Ketika kita mengatakan kepada dunia bahwa kita harus menjunjung tinggi prinsip demokrasi. Ada demokrasi tidak di tempat Anda? Karena itulah. Mengapa kita harus bereskan persoalan-persoalan domestik juga," imbuhnya.

3. Anies singgung demokrasi harus dijaga agar tidak mengalami kemunduran

Screenshot_20250713_185717_YouTube.jpg
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ketika hadir di rapimnas I Gerakan Rakyat. (Tangkapan layar YouTube Gerakan Rakyat)

Hal lain yang disinggung oleh Anies yakni demokrasi yang mengalami kemunduran di sejumlah negara, termasuk di Indonesia. Ia pun mengingatkan agar semua pihak menjaga demokrasi agar tetap berdiri tegak.

"Demokrasi ini penting untuk memastikan apa yang disusun sebagai rencana negara sesuai dengan aspirasi rakyat. Itu sebabnya mengapa demokrasi menjadi penting," kata Anies.

Adanya demokrasi menjadi interval. Seandainya terjadi kekeliruan dalam pengambilan keputusan maka ada masa jabatan.

"Tanpa demokrasi, tidak akan ada masa jabatan. Bila meleset, maka dia akan meleset dalam durasi yang amat panjang," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us