Anjing Pelacak Bantu Ungkap Pembunuhan Pegawai TPST Bantargebang

- Polisi mengerahkan anjing pelacak K9 untuk mengungkap pembunuhan Waryanto di Bekasi. Anjing pelacak menolak masuk ke lokasi penemuan jasad korban karena jalur yang sulit dilalui. Sementara, polisi telah menginterogasi 27 saksi untuk mencari tahu siapa pelaku pembunuhan.
Bekasi, IDN Times - Polres Metro Bekasi Kota mengerahkan anjing pelacak atau K9 untuk mengungkap pelaku pembunuhan terhadap Waryanto, yang jasadnya ditemukan di kali saluran penampungan air belakang kantor TPST Bantargebang, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muahammad Firdaus, mengatakan kepolisian masih mendalami hasil penyelidikan yang dilakukan tim K9.
"Iya benar (kerahkan anjing pelacak), barusan tadi siang. Ini baru selesai kegiatannya. Untuk hasilnya belum bisa kami beritahu, karena harus masih didalami," kata Firdaus saat dikonfirmasi, Sabtu (20/7/2024).
1. Anjing pelacak menolak masuk ke wilayah lokasi penemuan jenazah

Firdaus menjelaskan anjing pelacak ditugaskan untuk menyisir rumah kontrakan korban, dan saluran penampungan air yang menjadi lokasi penemuan jasad korban. Namun, saat ingin masuk lokasi penemuan jasad korban, anjing pelacak itu menolak masuk.
"Dari rumah korban (mulainya) ke TKP (lokasi penemuan jenazah). Tapi tim K9 menolak ke TKP (pinggir parit) karena hal teknis," kata dia.
Kepada Firdaus, pawang K9 mengaku anjing pelacak menolak masuk karena jalur yang dilalui dianggap sulit.
"Nah, ini kata pawang karena ada parit dan pembatas yang mungkin yang menurut anjing ini sulit untuk dilalui, itu kata pawangnya," jelasnya.
2. Polisi sudah interogasi 27 saksi

Firdaus menyebutkan saat ini kepolisian telah menginterogasi 27 saksi untuk mengetahui pasti siapa pelaku pembunuhan Waryanto.
"Udah 27 saksi yang diinterogasi, tapi yang diperiksa lain lagi. Terutama keterangan saksi yang terakhir kali bertemu dengan korban," kata dia.
3. Kaki dan tangan terikat tali

Sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Bantargebang, AKP Sukarna, mengatakan jenazah Waryanto ditemukan seorang saksi berinisial T bersama temannya, saat sedang memancing belut di tepi kali pada Rabu, 17 Juli 2024 sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat sedang memancing belut, T melihat seekor biawak yang sedang memakan tumpukan kain. Namun setelah didekati, T melihat sesosok pria yang sudah tidak bernyawa.
"Saksi T melihat ada tumpukan kaus mengambang di atas air sedang dimakan binatang biawak. Selanjutnya saksi melihat lebih dekat, ternyata yang mengambang di air tersebut adalah mayat manusia," katanya, Rabu.
Jasad Waryanto ditemukan dalam kondisi kaki dan kedua tangannya terikat ke belakang dengan menggunakan tali rafia. Selain itu, bagian kepala korban juga ditutupi dengan karung beras.