Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AstraZeneca Tunda Pengiriman ke Eropa, Bagaimana Pesanan Indonesia?

ilustrasi perusahaan farmasi AstraZeneca (pbs.org)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan pengiriman vaksin COVID-19 AstraZeneca ke Indonesia tidak akan terganggu dari rencana semula. Pernyataan ini disampaikan menyusul persoalan pengiriman vaksin AstraZeneca bagi warga Uni Eropa yang berujung penundaan.

"Saya sempat berkomunikasi dengan perdana menteri, mantan menteri luar negeri, bicara dengan pengembangnya dengan produsennya, kita juga bicara dengan pemerintahnya arti harusnya gak terganggu ya, Insya Allah nggak," ujarnya dalam tayangan Rosi di Kompas TV, Kamis (28/1/2021).

1. Kemungkinan mendapatkan Astra Zeneca dari jalur multilateral atau bilateral

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Twitter/@setkabgoid)

Retno menerangkan vaksin AstraZeneca yang dipesan Uni Eropa terpaksa harus mundur pengirimannya sebab ada perbaikan atau pengurangan kapasitas dalam produksinya. Hal ini dilakukan untuk menuju kapasitas yang lebih besar dari manufaktur di perusahaan farmasi multinasional berbasis Inggris-Swedia tersebut.

"Pertanyaannya yang untuk kita itu dari plan yang mana? Ada kemungkinan kita mendapatkan AZ (AstraZeneca) dari track multilateral atau bilateral," imbuh Retno.

2. Eropa terjadi debat, AstraZeneca pastikan tidak ganggu pengiriman

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di markas PBB New York. (Dok. Kementerian Luar Negeri)

Produksi vaksin COVID-19 AstraZeneca dilakukan di beberapa lokasi. Sehingga, persoalan yang terjadi untuk pesanan Eropa tidak memengaruhi pesanan yang lainnya. "Saat Eropa terjadi debat, dari pihak AstraZeneca memastikan bahwa yang ada di Amerika tidak akan terganggu delivery time-nya," imbuhnya.

Untuk pesanan Eropa, sebagian besar diproduksi di Inggris, meskipun ada pula beberapa pesanan yang dibuat di Eropa. Selain itu, AstraZeneca juga memiliki pusat produksi besar di India.

Retno memaparkan pesanan vaksin AstraZeneca melalui jalur bilateral akan berasal dari manufaktur di Thailand, sedangkan pesanan jalur multilateral yakni melalui platform Gavi-COVAX, kemungkinan di India atau Korea Selatan.

3. Retno berharap komitmen AstraZeneca terhadap Indonesia tidak terganggu

Vaksin AstraZeneca (cepi.net)

Retno berharap komitmen AstraZeneca terhadap Indonesia tidak terganggu dengan situasi dengan Eropa tersebut. Apalagi Menteri Kesehatan sudah melakukan pengaturan penghitungan yang rinci tentang pasokan vaksin melalui jalur bilateral.

"Pada saat di sana, selain berbicara dengan AstraZeneca juga menteri luar negerinya juga berkomunikasi dengan perdana menteri yang dulu menteri luar negeri yang cukup kenal baik," tutur Retno menceritakan pengalaman saat ke Inggris untuk memastikan pasokan vaksin di Tanah Air.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us