Atasi Generasi Nokturnal, Mendikdasmen: Luncurkan 7 Kebiasaan Anak

- Menteri Mendikdasmen meluncurkan gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Jakarta Selatan.
- Program tersebut bertujuan menyongsong generasi emas 2045 dengan kebiasaan bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan istirahat cukup.
- Inisiatif untuk membangun kembali tradisi sosialisasi anak-anak di lingkungan dan mengajak tokoh agama untuk menyukseskan program tersebut.
Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti meluncurkan gerakan tujuh kebiasaan anak Indonesia Hebat di Jakarta Selatan, Jumat (27/12/2024).
Mu'ti menilai saat ini banyak kekhawatiran munculnya generasi muda nokturnal, sehingga selalu bangun kesiangan.
"Ada banyak kekhawatiran di antara kita, bagaimana anak-anak generasi muda kita sekarang menjadi generasi nokturnal, generasi yang tidur lambat, dan bangun terlambat, generasi yang agama Islam solat subuh jam 7 pagi saat matahari sudah tinggi," ujar Mu'ti dalam sambutannya.
1. Pendidikan juga tanamkan kebiasaan

Mu'ti mengatakan, program ini dikembangkan sebagai upaya menyongsong generasi emas 2045. Adapun Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat tersebut, seperti bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan makanan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, serta istirahat cukup untuk menjaga keseimbangan tubuh.
"Pendidikan itu tidak sekadar memberikan pengetahuan kepada murid-murid kita, tetapi juga menanamkan kebiasaan sebagai bagian dari pengalaman untuk mereka menjadi pribadi-pribadi yang hebat," katanya.
2. Tumbuhkan tradisi bermasyarakat

Mu'ti ingin membangun tradisi yang sepertinya sudah mulai ditinggalkan karena gempuran gawai yang membuat anak-anak kurang bersosialisasi.
"Saat anak-anak kita pulang sekolah, langsung pegang gadget, dan tidak bermain dengan teman-teman di lingkungan. Kami ingin menghidupkan kembali tradisi-tradisi yang berkembang nilai-nilai utama yang kita miliki sebagai bangsa, ketika anak pulang sekolah, mereka bermasyarakat, bermain bersama-sama dengan teman sebaya," katanya.
3. Gandeng tokoh agama

Mu'ti mengajak tokoh agama ikut menyukseskan program tersebut. Tokoh agama dinilai berperan dalam kegiatan itu, seperti menanamkan kebiasaan bangun pagi, beribadah, sekolah, belajar, makan bergizi, bermasyarakat, dan tidur tepat waktu.
"Semuanya merupakan bagian dari upaya kita untuk membangun generasi yang memiliki kecerdasan intelektual, kesehatan juga spiritual sehingga anak-anak yang tumbuh sehat dengan kemampuan ilmu dan teknologi dan tumbuh kuat," katanya.