Bahlil Tanggapi soal Silaturahmi ke Jokowi Dianggap Matahari Kembar

- Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menanggapi narasi dualisme kepemimpinan di pemerintahan Prabowo Subianto.
- Isu muncul setelah sejumlah menteri kabinet Prabowo berkunjung ke rumah Jokowi di Solo, Jawa Tengah.
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menanggapi soal munculnya narasi dualisme kepemimpinan alias matahari kembar di pemerintahan Presiden RI, Prabowo Subianto.
Isu itu muncul usai sejumlah menteri kabinet Prabowo berkunjung ke rumah Presiden ke-7 RI, Joko "Jokowi" Widodo di Solo, Jawa Tengah (Jateng). Bahkan ada menteri yang masih menganggap dan menyebut Jokowi sebagai bos. Bahlil jadi salah satu menteri yang bersilaturahmi ke Jokowi.
1. Silaturahmi saat Idul Fitri dianjurkan

Bahlil mengatakan, silaturahmi pada saat Idul Fitri dianjurkan. Ia mengatakan, kedatangannya ke rumah Jokowi hanya sekadar bersilaturahmi.
"Silaturahmi ini hari raya semua masyarakat itu disunahkan untuk melakukan silaturahmi tanpa batas dan sebagai umat muslim, momen Lebaran itu adalah momen bertemu saling memaafkan saling mendoakan saling apa, ya, membangun hubungan kekerabatan," kata dia.
2. Bahlil dan keluarga hanya sekadar bersilaturahmi

Bahlil pun memastikan, kedatangannya bersama keluarga ke rumah Jokowi hanya sekadar bersilaturahmi.
"Tidak lebih dari itu, saya bersama keluarga saya juga melakukan hari raya, pas hari raya, tidak ada hal-hal lain yang ada adalah silaturahmi hari raya," kata dia.
3. Bahlil minta jangan dipolitisasi

Lebih lanjut, Bahlil pun meminta agar silaturahmi Idul Fitri tersebut tidak dipolitisasi.
"Yang namanya hari raya jangan dipolitisasi, ya, nanti tunggu pemilu pileg, baru ada harinya. Jangan hari raya jadi hari politik, tidak ada," kata dia.