Bandung Jadi Kota Termacet, Dedi Mulyadi: Jalannya Kecil-Kecil

- Jabar siapkan transportasi umum yang terintegrasi untuk mengatasi kemacetan di Bandung.
- Bandung menjadi kota paling macet, bahkan lebih parah dari Jakarta menurut survei TomTom.
- Jakarta berada di urutan kelima kota termacet di Indonesia, setelah Bandung, Medan, Palembang, dan Surabaya.
Jakarta, IDN Times – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi buka suara terkait survei TomTom yang menaruh Bandung sebagai kota termacet nomor satu di Indonesia.
Menurutnya, penyebab utama kemacetan adalah ukuran jalan di Bandung yang cenderung sempit dan tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang terus meningkat.
“Problem Bandung itu kan jalannya kecil-kecil, dan kemudian selain jalannya kecil-kecil jumlah kendaraannya banyak,” ujar Dedi dalam Rakor KPK di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (10/7/2025).
1. Jabar siapkan transportasi umum yang terintegrasi

Dedi menjelaskan, meskipun urusan penataan lalu lintas menjadi kewenangan Wali Kota Bandung, Pemprov Jabar saat ini juga tengah menyiapkan integrasi transportasi di wilayah Bandung Raya, termasuk Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.
“Wali kota sedang bekerja menata infrastruktur lalu lintas. Dari sisi provinsi, kami sedang siapkan moda transportasi umum yang ramah lingkungan, murah, dan terintegrasi,” katanya.
1. Bandung jadi kota paling macet

Kota Bandung ini jadi sorotan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung karena jadi kota termacet dibanding Jakarta. Bahkan, Pramono memamerkan capaian Jakarta yang berhasil keluar dari stigma sebagai kota termacet, di hadapan sejumlah kepala daerah dalam Rakor KPK di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (10/7/2025).
"Jakarta yang biasanya ranking satu di Indonesia, dan selalu kota termacet sepuluh besar di dunia, boleh dibuka Pak Gubernur Sumsel (Herman Deru - Red) sekarang nomor satunya Bandung. Mumpung Pak Gubernur Jawa Barat belum ada," ucapnya.
3. Jakarta nomor lima

Pramono melanjutkan, kota termacet kedua adalah Medan, disusul Palembang di posisi ketiga, kemudian Surabaya, dan Jakarta di urutan kelima.
"Dan di dunia sekarang Jakarta nomornya adalah 90. Maka saya mikirnya, ini jangan-jangan surveinya pada pas hari Rabu," ucapnya.
Ia memaparkan bahwa sebanyak 62 ribu Aparatur Sipil Negara (ASN) DKI Jakarta diwajibkan menggunakan transportasi umum setiap hari Rabu, sehingga kemacetan berkurang.