Banjir Jakarta, Pramono: 10 Pompa Air Terbakar Gegara Operasi Penuh

- Banjir terjadi karena tiga tekanan sekaligus: banjir kiriman, hujan lokal, dan naiknya permukaan air laut.
- Pompa air beroperasi 100 persen untuk menangani banjir, beberapa unit perlu diperbaiki setelah operasi penuh.
- Pemerintah Provinsi Jakarta mengerahkan 605 pompa stasioner dan 500 pompa mobile untuk penanganan banjir.
Jakarta, IDN Times – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan, sebanyak 10 unit pompa air milik Pemprov Jakarta terbakar saat beroperasi penuh dalam penanganan banjir yang mengepung Ibu Kota sejak Minggu (6/7/2025) malam.
Dia menerangkan telah mengerahkan 600-an pompa air untuk menyedot air yang mengepung sejumlah wilayah Jakarta.
"Pasti masyarakat Jakarta banyak yang tidak mengetahui bahwa permukaan air laut Jakarta baru turun jam 22.30 WIB. Sehingga baru saat itulah kemudian kita menggunakan pompa yang dimiliki oleh pemerintah Jakarta, kurang lebih 600 karena airnya begitu banyak, akhirnya 10 pompa terbakar," kata Pramono saat meninjau pengerukan Kali Irigasi Tengah, Cakung, Jakarta Timur, Senin (7/7/2025).
1. Banjir terjadi karena terjadi bersamaan

Pramono menjelaskan, situasi banjir kali ini sangat berbeda karena terjadi tiga tekanan sekaligus yakni banjir kiriman, hujan lokal, dan rob atau naiknya permukaan air laut. Kondisi tersebut membuat pompa-pompa harus bekerja tanpa henti sepanjang malam.
"Ini banjir yang terjadi bersamaan, pertama adalah banjir kiriman, kedua adalah banjir karena curah hujan yang ada di tempat di Jakarta, ketiga bersamaan Rob atau permukaan air lautnya naik," ujarnya.
2. Pompa beroperasi 100 persen

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Ika Agustustin mengakui beberapa unit harus diperbaiki pada Senin (7/7) pagi, karena telah beroperasi penuh sejak banjir melanda pada Minggu (6/7) malam
"Memang karena kejadian tadi malam, pompa kita 100 persen full berjalan semua. Pagi ini beberapa mengalami perawatan, maintenance. Kami upayakan sore ini sudah bisa berjalan semuanya," katanya.
3. Pemprov kerahkan ratusan pompa mobile

Dia menyebutkan bahwa 605 unit pompa stasioner di 202 lokasi telah dioperasikan maksimal. Selain itu, Pemprov juga mengerahkan 500 pompa mobile dan alat berat untuk membantu percepatan penanganan banjir di berbagai titik.
“Namun jangan khawatir walaupun ada kendala beberapa di pompa. Pompa mobile kami 100 persen masih aktif. Jadi ter-backup karena pompa mobil dengan kapasitas yang sama dengan pompa stasioner," imbuhnya.