Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bareskrim Tetapkan 2 Bos Binary Option FBS Sebagai Tersangka

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menetapkan dua bos binary option platform FBS sebagai tersangka penipuan berkedok trading perdagangan berjangka komoditi. Keduanya berinisial WK dan DDA.

Keduanya menjadi terlapor dalam laporan polisi nomor: LP/A/0060/II/2022/SPKT/Dirtipideksus Bareskrim, 3 Februari 2022.

“Kasus Terkait tindak pidana ITE, TPPU, dan pasal 378 KUHP terhadap aplikasi trading perdagangan berjangka komoditi yang tidak berizin, dalam kasus ini penyidik telah menetapkan dua tersangka,” kata Karopenmas Div Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (4/4/2022).

1. Ini peran WK dan DDA

Ilustrasi trading (unsplash/Austin Distel)

Ramadhan menjelaskan, tersangka Windi Kurnia alias WK berperan mempromosikan FBS melalui media sosia dan pemilik rekening untuk penampungan dana dari para nasabah yang akan berinvestasi di FBS Indonesia. Sedangkan DDA, berperan sebagai costumer support FBS, mengendalikan kegiatan Windi Kurnia sebagai pemegang token dan perantara dengan FBS Rusia.

“Barang bukti empat unit komputer operasional costumer support FBS. Penyidik juga melakukan penyitaan satu unit hp dan satu kartu ATM milik WK,” ujar Ramadhan.

2. FBS menjanjikan keuntungan sistem zero spread

Ilustrasi trading. (Unsplash.com/Jason Briscoe)

Adapun modus operandi yang dilakukan adalah dengan memosting platform FBS dengan janji yang menggiurkan. FBS menjanjikan keuntungan sistem zero spread atau tidak adanya selisih antara harga jual dan harga beli komoditi.

“Sedangkan dalam aturan yang dikeluarkan Jakarta Future Exchange disebutkan setiap transaksi wajib memiliki selisih antara harga jual dan harga beli dengan nilai maksimal 0,5 persen per transaksinya,” kata Ramadhan.

3. FBS malah mengenakan spread tinggi ke membernya hingga 1,3 persen

Trading Floor di New York Stock Exchange (NYSE), Wall St. (nyse.com)

Namun kenyataannya, FBS mengenakan spread tinggi kepada membernya sebesar 1,3 persen per transaksi. Hal ini di luar dari nilai kewajaran yang ditetapkan Jakarta Future Exchange selaku bursa berjangka komoditi resmi di Indonesia.

“Terhadap berkas perkara tersangka WK sudah dinyatakan lengkap atau P21 oleh JPU, Pada 31 Maret 2022. Sedangkan untuk tersangka DDA masih proses pemberkasan. Penyidik telah melakukan pemeriksaan tiga org, dua saksi pelapor dan satu saksi ahli ITE,” kata Ramadhan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us