Baru Ditahan KPK, Lukas Enembe Minta Popok Ukuran XXL dan Ubi Cilembu

Jakarta, IDN Times - Gubernur nonaktif Papua, Lukas Enembe, baru ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka selama empat hari terakhir. Dari dalam tahanan, politikus Demokrat itu disebut meminta sejumlah hal, seperti popok hingga ubi Cilembu.
"Ada kebutuhan-kebutuhan yang memang Pak Lukas butuhkan yaitu pampers, perlak, dan makanan. Sehingga tadi kami agak lama di belakang harus menyiapkan, harus beli pampers, perlak dan meminta supaya dibawakan ubi," ujar kuasa hukum Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona, Senin (16/1/2023).
1. Pengacara sebut Lukas Enembe masih sakit

Petrus membantah klaim KPK yang menyebut kliennya itu sudah bisa beraktivitas sendiri. Menurutnya, Lukas Enembe masih dalam keadaan sakit.
"Kalau dibilang Pak Lukas melakukan aktivitas sendiri itu tidak benar, karena kebutuhan pampers saja itu dipasangin orang. Pampersnya memang sebelum kami antar ini menurut petugas KPK menyiapkan cuma ukurannya kecil, jadi petugasnya bilang tolong disiapkan ukuran besar, ukuran XXL, sudah kami siapkan," ujarnya.
2. KPK sebut kondisi Lukas Enembe sudah baik

Sebelumnya, Juru Bicara KPK Ali Fikri menyebut Lukas Enembe saat ini dalam kodisi yang baik. Bahkan, ia sudah bisa beraktivitas sendiri.
"Informasi yang kami terima, tersangka LE dalam kondisi baik, stabil, bisa beraktifitas sendiri seperti makan, mandi dan lain-lain di dalam Rutan KPK," ujar Ali Fikri dalam keterangan yang dikutip pada Senin (16/1/2023).
Meski begitu, KPK tetap menyiagakan Tim Dokter di Rutan. Dokter itu bersiaga untuk memantau kesehatan para tahanan, termasuk Lukas Enembe.
"Tim dokter Rutan KPK juga selalu memantau rutin kesehatannya, termasuk obat yang dikonsumsinya diberikan sesuai prosedur," ujarnya.
3. Lukas Enembe sempat dirawat di RSPAD usai ditangkap saat makan papeda

Seperti diketahui, Lukas Enembe akhirnya ditangkap KPK pada Rabu, 11 Januari 2023. Ia ditangkap ketika sedang makan papeda di sebuah rumah makan.
Setelah ditangkap, Enembe digiring dengan pengawalan ketat ke Bandara Sentani, Papua untuk diterbangkan ke Jakarta.
Peristiwa ini mengirimkan pesan dan kabar kepada seluruh birokrasi negara untuk jangan bermain-main dengan hukum dan dengan tindakan atau kelakuan koruptif. Sebab, sejumlah massa melakukan perlawanan saat mengetahui kabar tersebut.
Setibanya di Jakarta, Lukas Enembe langsung dibawa kee RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat untuk menjalani pemeriksaan. Ia sempat merasakan empuknya kasur rumah sakit selama semalam, sebelum akhirnya ditahan di Rutan Pomdam Jaya Guntur.