BAZNAS Manfaatkan AI untuk Perkuat Koneksi Personal dengan Muzaki

- BAZNAS memanfaatkan AI untuk memperkuat hubungan personal dengan para muzaki.
- Penggunaan AI untuk menganalisis data muzaki secara menyeluruh dan memberikan pengalaman spiritual yang menyentuh.
- Integrasi layanan chatbot berbasis NLP sebagai upaya memperkuat empati dan nilai-nilai keislaman dalam layanan zakat.
Jakarta, IDN Times – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mulai menerapkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) untuk membangun hubungan emosional dan spiritual yang lebih erat dengan para muzaki.
Inisiatif ini menjadi bagian dari strategi BAZNAS dalam menghadapi persaingan era digital. BAZNAS juga bertujuan meningkatkan kualitas layanan filantropi berbasis teknologi.
1. Memperkuat hubungan personal dengan para muzaki

Pimpinan Bidang Pengumpulan BAZNAS, Rizaludin Kurniawan, dalam acara CXtraordinary Evening di Jakarta, menjelaskan bahwa pemanfaatan AI memungkinkan lembaganya tidak hanya fokus pada pengumpulan dan penyaluran zakat, tetapi juga memperkuat koneksi personal dengan para muzaki.
"Sebagai lembaga zakat nasional yang mengelola dana umat dalam skala besar, kami ingin membangun keterhubungan yang lebih mendalam dengan para muzaki," ujarnya pada keterangan yang diterima, (24/6).
2. Begini detail penggunaan AI di BAZNAS

Salah satu penerapan AI yang dilakukan BAZNAS adalah menganalisis data muzaki secara menyeluruh, seperti tanggal ulang tahun, preferensi donasi, lokasi, latar belakang sosial, hingga riwayat kontribusi dan dampaknya.
Dengan pendekatan ini, BAZNAS dapat menyampaikan informasi dan laporan yang lebih personal, sehingga donatur bisa melihat secara langsung hasil dari donasi mereka.
AI juga digunakan untuk menghadirkan pengalaman yang menyentuh sisi spiritual. Muzaki menerima pesan ulang tahun yang disertai doa, pengingat waktu berzakat sesuai profil keuangan, serta konten dakwah yang disesuaikan dengan minat mereka. BAZNAS menyebutkan bahwa banyak muzaki mengaku terharu menerima pesan doa yang dikirimkan sistem.
3. Layanan chatbot berbasis NLP

Selain itu, BAZNAS mengintegrasikan layanan chatbot berbasis Natural Language Processing (NLP) yang melayani donatur selama 24 jam. Chatbot ini tidak hanya menjawab pertanyaan teknis, tetapi juga dirancang untuk menjaga komunikasi yang hangat dan bersifat humanis.
Langkah BAZNAS ini menunjukkan bahwa pemanfaatan AI tidak hanya berorientasi pada efisiensi, melainkan juga memperkuat empati dan nilai-nilai keislaman dalam layanan zakat. Teknologi dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas interaksi, membangun kedekatan emosional, dan memperkuat rasa kepemilikan donatur terhadap misi sosial yang diemban. (WEB)