Beda Isi Medsos Ganjar, Anies, Kang Emil, Mempengaruhi Elektabilitas?

Jakarta, IDN Times - Beberapa lembaga survei memasukkan nama Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil (RK) dalam bursa calon presiden (capres) 2024. Ketiga orang ini menjabat sebagai gubernur.
Saat dilihat ke akun media sosial ketiganya, postingan tiap gubernur ini pun tampak berbeda. Seperti apa isinya?
1. Ganjar lebih banyak 'menyapa' masyarakat

Ketika menilik Instagram Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dia banyak mengunggah tentang kegiatannya menyapa masyarakat. Pemilik akun @ganjar_pranowo itu lebih banyak mengunggah video ketimbang gambar.
Video di postingan Ganjar pun tampak diedit seperti film pendek karena diberi judul. Contohnya, ada di postingan yang berjudul 'Jualan Sambil Antar Jemput Anak', 'Jurus Prokes Guru TK Grobogan', dan 'Apa Kabar Nenek?'
2. RK lebih banyak posting soal kegiatan kerjanya atau momen tertentu

Sementara itu, akun Instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil lebih banyak mengunggah pekerjannya. Pemilik akun @ridwankamil juga sering mengunggah sesuatu yang berkaitan dengan momen tertentu.
Misalnya, saat Olimpiade Tokyo 2020 beberapa waktu lalu, lelaki yang karib disapa RK itu ikut mengunggah tentang atlet yang berkompetisi di ajang tersebut. Lalu Kang Emil, sapaan lainnya, juga mengunggah tentang peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Saat ada peristiwa atau momen tertentu di suatu daerah, RK ikut mengunggah tentang hal tersebut. Contohnya, soal babi ngepet di Kota Depok beberapa waktu lalu. Lainnya, RK juga mengunggah saat dirinya menyapa masyarakat.
3. Anies 'pamer' capaian kerjanya

Untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat dilihat di akun Instagram-nya @aniesbaswedan, gubernur ini banyak mengunggah tentang pekerjannya.
Terlihat, Anies mengunggah tentang 'Kolaborasi Menata Kampung Susun Akuarium', mengenai perkembangan fase 2A MRT, dan lainnya.
Anies juga 'pamer' penghargaan yang diterima, seperti mendapat penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
4. Media sosial dinilai tak bisa meningkatkan elektabilitas

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan setiap tokoh politik mempunyai cara sendiri untuk meningkatkan elektabilitasnya, salah satunya dengan media sosial. Masyarakat, kata dia, hanya tinggal menilai sendiri usai melihat Instagram ketiga gubernur itu.
Namun menurut Hendri, elektabilitas Ganjar, Anies, atau RK tidak akan meningkat dari media sosial.
"Boleh saja sih kalau mereka cari elektabilitas dari media sosial. Tapi dari hasil penelitian dan disertasi saya, aktivitas media sosial itu tidak signifikan ke elektabilitas. Tapi ke popularitas, iya," ucap Hendri.