Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Belajar dari Tsunami COVID-19 di India, Mendagri: Jangan Lengah Prokes

Tito Karnavian pada Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-25 (dok. Puspen Kemendagri)
Tito Karnavian pada Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-25 (dok. Puspen Kemendagri)

Jakarta, IDN Times - Melihat lonjakan kasus COVID-19 di India yang hingga dikatakan sebagai tsunami virus corona, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhanmad Tito Karnavian mengimbau masyarakat agar tidak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Jangan lengah, kita jangan mengulang, belajar dari masalah yang ada di India," ujar Tito, Rabu (28/4/2021).

1. Belajar dari India yang terlalu menikmati euforia

Walter Rivera, direktur pasar grosir Coche meneriakkan peraturan untuk mencegah penularan penyakit virus corona (COVID-19) ke penjual dan pembeli di tengah penyebaran penyakit tersebut di Caracas, Venezuela, 23 Juli 2020 (ANTARA FOTO/REUTERS/Manaure Quintero)
Walter Rivera, direktur pasar grosir Coche meneriakkan peraturan untuk mencegah penularan penyakit virus corona (COVID-19) ke penjual dan pembeli di tengah penyebaran penyakit tersebut di Caracas, Venezuela, 23 Juli 2020 (ANTARA FOTO/REUTERS/Manaure Quintero)

Lonjakan kasus penularan COVID-19, menurut Tito, karena masyarakat di India terlalu menikmati euforia saat terjadinya penurunan kasus penularan yang akhirnya mengabaikan protokol kesehatan. Ia menyebut hal itu terjadi karena lengahnya masyarakat India.

"Euforia, masker tidak dipakai, kegiatan keagamaan bebas, lepas, kegiatan olahraga juga, dan muncul varian baru yang double mutan, rumah sakit kolaps tidak mampu menangani, kremasi di mana-mana," ujar Tito.

2. Mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dan tidak lengah

Petugas kepolisian memegang papan imbauan saat Operasi Yustisi penerapan protokol kesehatan di Jalan Jhon Aryo Katili di Kota Gorontalo, Gorontalo, Senin (14/9/2020). ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Petugas kepolisian memegang papan imbauan saat Operasi Yustisi penerapan protokol kesehatan di Jalan Jhon Aryo Katili di Kota Gorontalo, Gorontalo, Senin (14/9/2020). ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

Walaupun tengah kehadiran program vaksinasi yang sedang dijalankan di Indonesia, Tito mengingatkan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dan tidak lengah. Ia juga meminta masyarakat memetik pelajaran dari abainya masyarakat India terhadap protokol kesehatan.

"Kita jangan lengah dan jangan lelah untuk mengampanyekan terus memakai masker, jaga jarak, cuci tangan, hindari kerumunan, kurangi mobilitas yang tidak perlu," kata dia.

3. COVID-19 masih ada, angka kematian di Indonesia bertambah 177 jiwa

Ilustrasi pemakaman pasien positif COVID-19. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Ilustrasi pemakaman pasien positif COVID-19. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Data dari Satgas Penanganan COVID-19 pada Rabu (28/4/2021) menunjukkan angka kematian bertambah 177 jiwa. Maka, total angka kematian di Indonesia sejak awal pandemik mencapai 45.116 orang. 

Sementara, kasus harian positif COVID-19 pada hari ini dilaporkan mencapai 5.241. Sehingga, total jumlah orang yang terpapar COVID-19 mencapai 1.657.035. 

Jumlah individu yang sembuh pada hari ini juga bertambah yaitu 4.818. Sehingga, total angka kesembuhan pada hari ini mencapai 1.511.417. 

Jumlah individu yang dirawat di rumah sakit akibat COVID-19 juga bertambah. Hal itu tercermin dari kasus aktif pada hari ini bertambah mencapai 246. Sehingga, total kasus aktif di Indonesia mencapai 100.502. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us