Bike Sharing Terbengkalai, DPRD DKI: Perencanaan Tak Matang, Gak Jelas

Jakarta, IDN Times - Terbengkalainya sepeda sewa atau bike sharing di beberapa titik Ibu Kota dinilai akibat perencanaan tidak matang sehingga menjadi program yang tak jelas.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Manuara Siahaan, mengatakan konsep penyewaan sepeda tersebut bermula dari penolakan DPRD DKI Jakarta terhadap rencana pembangunan jalur sepeda.
"Dulu sampai ke penyewaan sepeda karena pembangunan jalur sepeda ditolak. Penyewaan sepeda konsepnya tidak pernah didiskusikan dengan matang, tidak dengan perencanaan matang," ujar Manuara, Selasa (13/12/2022).
1. Program tidak jelas

Anggota DPRD dari Fraksi PDIP ini mengatakan, program penyewaan sepeda tersebut tidak memiliki kejelasan.
"Berapa uang yang diboroskan oleh mereka? Coba survei, origin destination dari mana ke mana? Gak jelas. Jumlah permintaan tidak jelas, yang jaga gak jelas. Jadi itu ide yang tidak matang," ujar dia.
Oleh karena itu, dia menilai bahwa program tersebut hanya membuat pemborosan anggaran.
2. Ide yang tidak langgeng

Menurut Manuara, ide penyewaan sepeda tidak suistanaible atau tidak memiliki keberlanjutan. Selain itu, ide tersebut juga tidak langgeng.
Terbukti, saat ini penyewaan sepeda yang mulai diuji coba sejak tahun 2020 itu kini tidak diminati warga dan membuat sepeda-sepedanya terbengkalai.
"Ide ini pasti tidak suistanable, tidak langgeng. Hanya jadi tontonan saja," ujar dia.
3. DPRD akan evaluasi

Lebih lanjut, Manuara memastikan bahwa DPRD DKI, terutama Komisi B akan melakukan evaluasi terhadap program penyewaan sepeda itu.
"Tentu kami akan evaluasi dari Komisi B. Kami juga pasti akan rapatkan untuk itu, berapa anggaran diboroskan," kata dia.
Apalagi, pihaknya juga tidak mengetahui unit-unit sepeda yang digunakan dalam bike sharing itu berasal dari mana.
Termasuk keberadaan jalur sepeda yang ada saat ini pun, dinilainya tidak teratur dan hanya menjadi tontonan semata.
"Intinya, jadi bahan tontonan masyarakat, pemborosan anggaran, orientasinya hanya proyek," ucap Manuara.
4. Sepeda sewa terbengkalai

Dari pantauan IDN Times di kawasan Jalan Sudirman, tepatnya di depan Gelora Bung Karno (GBK), deretan sepeda yang tak terawat itu seolah hanya menjadi pajangan di tengah kota Jakarta.
Jumlahnya pun tidak sedikit. Di sekitar GBK saja, setidaknya lebih dari 15 unit sepeda hanya terparkir dan tak ada yang menyentuhnya.
Bahkan, beberapa unit di antaranya terparkir di bawah JPO yang membuat saru dengan sepeda tukang kopi keliling.
Beberapa unit sepeda di lokasi tersebut tampak tidak terawat. Cat sepeda berwarna merah dengan tulisan 'Gowes' di bagian body-nya tampak memudar.
Terlihat beberapa jok sepeda itu juga sobek. Lebih parahnya, rantai-rantai sepeda itu juga berubah menguning karena karat.