Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BKKBN Targetkan 10.026 TPA untuk Program Kelas Orang Tua

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan bersama Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Isyana Bagoes Oka melakukan peninjauan langsung terkait pelaksanaan perdana Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas Kebayoran Baru, Jakarta Selatan  (Dok. Humas KemenPPPA)
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan bersama Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Isyana Bagoes Oka melakukan peninjauan langsung terkait pelaksanaan perdana Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Dok. Humas KemenPPPA)
Intinya sih...
  • TPAK perempuan rendah, hanya mencapai 55,41 persen.
  • Kemendukbangga/BKKBN menyasar 10.025 tempat penitipan anak untuk program Tamasya.
  • Tamasya adalah program kelas orang tua hebat (Kerabat) untuk meningkatkan kemampuan pengasuhan dan penghasilan keluarga.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta IDN Times - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) menyasar 10.025 tempat penitipan anak untuk mendukung program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya). 

Lewat pemutakhiran Pendataan Keluarga (PK) 2024 ada 75,6 juta keluarga Indonesia. Setelah dirinci berdasarkan tipologi keluarga ada 3.784.725 keluarga yang memiliki anak baduta atau bawah 2 tahun antara 0 sampai 23 bulan, sementara ada 9.141.919 keluarga yang memiliki anak berusia 24 hingga 59 bulan. 

"Saat ini Indonesia Tengah menikmati bonus demografi sebagai hasil dari perjalanan panjang penurunan angka kelahiran dan kematian, ini tentu saja merupakan buah hasil kinerja Kemendukbangga/BKKBN selama ini yang telah membuahkan hasil," kata Isyana dalam keterangannya, Jumat (22/2/2025)

"Sehingga kita menikmati bonus demografi terjadi penurunan angka ketergantungan menjadi 44 di Tahun 2022 dengan melimpahnya penduduk usia produktif dengan proporsi mencapai 70 persen dari total penduduk," sambungnya.

1. TPAK perempuan masih rendah

Wakil Menteri (Wamen) Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, mengecek kondisi Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Bukittinggi, Sumatera Barat pada (25/01/2025). (Dok. Kemendugbangga/BKKBN)
Wakil Menteri (Wamen) Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, mengecek kondisi Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Bukittinggi, Sumatera Barat pada (25/01/2025). (Dok. Kemendugbangga/BKKBN)

Dia mengatakan saat ini Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan mencapai 55,41 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan TPAK laki-laki yang mencapai 84 persen.

Maka hal ini, kata dia, perlu mendapat perhatian khusus agar perempuan juga lebih dapat berdaya meskipun sudah menikah dan memiliki anak.

"Kebijakan kependudukan kemudian tentunya perlu dirumuskan untuk memberikan afirmasi agar struktur umur penduduk di daerah dengan rasio ketergantungan yang masih tinggi dapat di atasi untuk menunjang pertumbuhan ekonomi yang tentunya nantinya dapat juga berujung pada kesejahteraan masyarakatnya," katanya. 

2. Program kelas orang tua hebat di tempat penitipan anak

Wakil Menteri (Wamen) Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, mengecek kondisi Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Bukittinggi, Sumatera Barat pada (25/01/2025). (Dok. Kemendugbangga/BKKBN)
Wakil Menteri (Wamen) Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, mengecek kondisi Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Bukittinggi, Sumatera Barat pada (25/01/2025). (Dok. Kemendugbangga/BKKBN)

Program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) jadi program kelas orang tua hebat (Kerabat), untuk meningkatkan kemampuan pengasuhan dari keluarga kepada anak-anaknya, serta mendorong penghasilan yang baik dari keluarga.

“Program Tamasya telah tersebar di seluruh Indonesia dengan menyasar 10.026 tempat penitipan anak yang terdiri dari 17 yang berbasis pemerintahan 2.418 yang berbasis masyarakat 7.528 yang berbasis perusahaan," kata Isyana.

3. Layanan coaching dan mentoring

Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka (Dok. BKKBN)
Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka (Dok. BKKBN)

BKKBN yakin bisa mewujudkan keluarga Indonesia yang makin berkualitas dan berdaya saing global.

Salah satu upaya dalam mewujudkan tamasya ini, adalah dengan memanfaatkan kelas orang tua hebat atau kerabat sebagai layanan coaching dan mentoring untuk meningkatkan kapasitas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us

Latest in News

See More

Prabowo Terima Keluhan Bencana Sumatra: Air Bersih-Tanggul Rusak

13 Des 2025, 23:18 WIBNews