BMKG: Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Maluku Tak Berpotensi Tsunami
.jpg)
Jakarta, IDN Times - Gempa dengan magnitudo 5,7 mengguncang Maluku Utara, Kamis (26/1/2023) pukul 11.23 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa tersebut tak berpotensi tsunami.
Episenter gempa bumi berlokasi di laut pada jarak 140 km arah tenggara Kota Melonguane, Sulawesi Utara pada kedalaman 10 km.
“Gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” tulis keterangan resmi BMKG.
1. Terjadi deformasi batuan dalam lempeng laut Maluku

BMKG menyebut, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng laut Maluku.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik (oblique-thrust fault),” ujarnya.
2. Goncangan dirasakan di daerah Kepulauan Talaud dan Halmahera

Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Damau dan Kabaruan, Kepulauan Talaud; Loloda Kepulauan; dan Halmahera Utara dengan skala intensitas III - IV MMI yang bila terjadi pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” kata BMKG.
3. Gempa susulan

Gempa bumi ini merupakan rangkaian gempa bumi magnitudo 7,1 Maluku pada 18 Januari 2023. Hingga pukul 11.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 205 aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar 5,9 dan terkecil 2,9.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” ucapnya.