BMKG Peringatkan Warga di Manado Soal Gelombang Tinggi Pada Hari Ini

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta warga yang tinggal di sekitar perairan Sulawesi, termasuk Manado dan Maluku agar mewaspadai gelombang laut yang tingginya diperkirakan bisa mencapai 2,5 meter-4 meter. Peristiwa itu diprediksi akan terjadi pada Jumat pagi (28/11).
Kepala Seksi Observasi dan Informasi, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) Ricky Daniel Aror SSi mengatakan gelombang tinggi diprediksi sekitar pukul 08:00 WITA.
"Peringatan dini ini berlangsung hingga tanggal 28 Desember 2018 pukul 08.00 WITA," ujar Ricky seperti dikutip Antara pada hari ini.
Gelombang laut setinggi empat meter, kata dia, berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian timur, Perairan Kepulauan Sangihe dan Talaud serta Laut Maluku bagian Utara.
Lalu, apakah ini artinya berpotensi akan terjadi tsunami di wilayah pesisir Sulawesi?
1. Masyarakat diminta untuk memperhatikan risiko tinggi keselamatan pelayaran

Selain di laut Sulawesi bagian timur dan Maluku, gelombang tinggi diprediksi oleh BMKG juga terjadi di Laut Sulawesi bagian Tengah, perairan Bitung dan Manado, Laut Maluku bagian Selatan, serta perairan Selatan Sulut.
"Masyarakat dan kapal-kapal di daerah yang dikeluarkan peringatan dini diharapkan memperhatikan kondisi itu," ujar Ricky.
Ia juga berharap masyarakat memperhatikan risiko tinggi keselamatan pelayaran. Untuk perahu nelayan diharapkan memperhatikan kecepatan angin di atas 15 knot dengan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Sementara, untuk kapal tongkang diharapkan memperhatikan kecepatan angin jika lebih dari 16 knot dengan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Sedangkan kapal ferry, berhati-hati apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dengan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Selanjutnya, kapal berukuran besar seperti kargo dan kapal pesiar memperhatikan kecepatan angin lebih dari 27 knot dengan ketinggian gelombang di atas 4,0 meter.
2. BMKG menegaskan yang berpotensi terjadi adalah gelombang tinggi dan bukan tsunami

Sementara, gara-gara viral di media sosial, informasi mengenai potensi terjadinya tsunami, kawasan Megamas Manado terlihat sepi. Namun, Ricky menegaskan ancaman yang dialami warga Manado bukan tsunami.
"Warga salah mengartikan rilis yang kami kirimkan. Bukan tsunami, tetapi potensi gelombang tinggi di perairan Sulawesi Utara," kata Ricky kepada media.
3. Gelombang tinggi dikhawatirkan juga terjadi di area Gorontalo

Keresahan tidak hanya dialami oleh warga di Manado, Sulawesi Utara, tetapi juga hingga ke ejumlah desa di wilayah barat Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Mereka khawatir gelombang tinggi akan ikut menerjang wilayah pemukiman penduduk.
"Banyak warga meresahkan tingginya gelombang, sebab suara ombak terdengar sangat dekat dari rumah-rumah penduduk," ujar Kepala Desa Kasia, Kecamatan Sumalata Timur, Andri Usu seperti dikutip dari Antara.
Warga semakin resah gara-gara belum ada informasi soal kondisi tinggi gelombang apakah akan berlangsung sepanjang malam dan mencapai ketinggian berapa. Warga pun, kata Andri, semakin takut terhadap adanya potensi tsunami yang mungkin menerjang wilayah mereka.
Mereka memang sudah memasang alat pendeteksi tsunami. Tetapi, warga tetap khawatir lantaran wilayah pemukimannya hanya berjarak sekitar 100 meter dari dari tepi pantai.
Warga berharap pemerintah daerah bisa segera memberikan informasi yang lebih akurat dan menenangkan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir.