Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BNSP Percepat Penyiapan SDM Terampil Pariwisata Berstandar ASEAN

Suasana di DTW Ulun Danu Beratan  (IDN Times/Wira Sanjiwani)
Suasana di DTW Ulun Danu Beratan (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menggelar Harmonisasi Mekanisme Kerja ASEAN Tourism Professional Registration System (ATPRS) untuk memperkuat kualitas dan kuantitas pelaku pariwisata profesional (tourism professional) yang memiliki standar ASEAN.

Ketua BNSP, Kunjung Masehat, mengatakan bahwa tourism professional menjadi salah satu dari delapan bidang yang disepakati untuk masuk ke Mutual Recognition Arrangement (MRA) atau perjanjian saling pengakuan di tingkat ASEAN sejak tahun 2015. Namun, hingga kini perkembangan bidang tourism professional berjalan lambat.

"Diharapkan pertemuan hari ini dapat memberi manfaat kepada kita semua dan membangun sinergi sesuai kapasitas dan peran masing-masing untuk membangun SDM unggul, terutama SDM pariwisata Indonesia yang diakui di ASEAN," ujar Kunjung pada pertemuan tersebut yang digelar di Jakarta, Selasa (3/11/2020).

1. BNSP ingin membantu percepatan implementasi ASEAN MRA-TP di Indonesia

Ketua BNSP Kunjung Masehat. (Dok. Kemnaker)
Ketua BNSP Kunjung Masehat. (Dok. Kemnaker)

Kunjung juga berujar bahwa BNSP yang diberi peran sebagai lembaga Tourism Professional Certification Board (TPCB) ingin membantu percepatan implementasi ASEAN MRA-TP di Indonesia. Caranya dengan meningkatkan koordinasi antarlembaga dan memperkuat fungsi dari para stakeholders terkait, serta mengharmonisasikan mekanisme kerjanya.

"Dengan forum ini, sebenarnya kita mau melihat harmonisasi kesisteman antarlembaga. Kemudian kira-kira apa yang mesti kita siapkan. Kalau kita sudah siap, maka akan mempermudah kita untuk melakukan penyetaraan di tingkat ASEAN," jelasnya.

2. ATPRS jadi terobosan positif yang sudah lama ditunggu para pelaku pariwisata

Ilustrasi pelaku pariwisata saat new normal. (Dok. Kemenparekraf)
Ilustrasi pelaku pariwisata saat new normal. (Dok. Kemenparekraf)

Sementara itu, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wisnu Bawa Tarunajaya, mengatakan salah satu komponen penting untuk mendukung kesepakatan Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professional (MRA-TP) ialah keberadaan ATPRS.

Menurut Wisnu, ATPRS merupakan terobosan positif yang sudah lama ditunggu para pelaku/pekerja pariwisata.

"Program ATPRS ini bagus sekali dan kita dukung bersama. Jika ada masukan dan ide-ide, silakan. Kami menerima dengan terbuka," katanya.

ATPRS merupakan sebuah website yang didesain khusus sebagai wadah informasi mengenai detail para pelaku/pekerja pariwisata yang tesertifikasi ASEAN Tourism Professional (ATPs). 

3. Data ATPRS mencapai 4.570 orang

Tangkapan layar website ATPRS. (https://www.atprs.org)
Tangkapan layar website ATPRS. (https://www.atprs.org)

Wisnu juga menambahkan, para pelaku pariwisata bisa mendaftarkan diri mereka pada website ATPRS dengan menampilkan profil, kualifikasi, dan pengalaman yang telah dijalani. Website ini juga berisikan MRA matterials seperti toolboxers dan informasi yang berkaitan dengan standar kompetensi.

“Saat ini data ATPRS baru mencapai 4.570 orang. Rinciannya berasal dari Filipina sebanyak 3.492 orang, Indonesia 426 orang, Thailand 153 orang, Kamboja 38 orang, Malaysia 23 orang, dan Myanmar 22 orang. Jobs advertisement pada sistem juga masih begitu minim,” pungkasnya. (CSC)

Share
Topics
Editorial Team
Marwan Fitranansya
EditorMarwan Fitranansya
Follow Us