[BREAKING] 4 Jenazah Crane Ambruk Proyek DDT PT KAI Dibawa ke RS Polri

Jakarta, IDN Times - Empat jenazah korban ambruknya crane Double Double Track (DDT) PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) di Matraman, Jakarta Timur, tiba di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, pukul 11.00 WIB.
1. Empat jenazah langsung dilakukan identifikasi

Keempat jenazah langsung dibawa ke kamar jenazah instalasi kedokteran forensik RS Polri untuk dilakukan identifikasi.
"Telah tiba empat jenasah korban crane Jatinegara pagi ini sekitar jam 11 atas nama Jaenudin (44) alamat Karawang, Jawa Barat. Dami Prasetyo (25) alamat Purworejo, Jawa Tengah, Joni Fitrianto (19) alamat Purworejo, Jawa Tengah, Jana Sutisna (44) alamat Bandung, Jawa Barat," ujar Kepala Forensik RS Polri Kombes Pol Edi Purnomo, Minggu (4/2).
2. Jenazah diserahkan kepada keluarganya setelah diidentifikasi

Edi menjelaskan saat ini pihaknya masih mengidentifikasi keempat jenazah tersebut dan akan diserahkan kepada pihak keluarganya, jika proeses identifikasi selesai.
"Keempatnya sedang dilakukan pemeriksaan menentukan identitas korbannya. Jenazahnya selanjutnya akan dikembalikan pada keluarga, setelah keluarga dapat dihubungi oleh tim penyidik dan langsung dibawa kembali ke kediaman masing-masing," ujar dia.
3. Korban luka di kepala dan anggota tubuh lainnya

Menurut Edi, korban mengalami luka di bagian kepala dan anggota badan lainnya akibat benturan keras, hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Luka untuk Dami terkena di kepala. Sedang untuk Jaenudin luka-luka di badan, di anggota perut itu yang besar menyebabkan kematian. Sedang, dua lagi yang dari rumah sakit belum dilakukan pemeriksaan," kata dia.
4. Polisi segera mengembalikan jenazah ke keluarganya

Pihak RS Polri akan langsung mencocokan data korban setelah pihak keluarga datang. Setelah data-data dari keluarga cocok, pihak rumah sakit akan langsung mengembalikan jenazah tersebut kepada keluarganyya masing-masing.
"Segera setelah keluarganya datang, begitu keluarganya datang langsung dipersiapkan administrasinya, karena ada beberapa yang mesti dibawa dari keuarga, misalnya KK (kartu keluarga) untuk membuktikan ini keluarganya atau bukan," kata Edi.