Cak Imin: PPN 12 Persen untuk Barang Mewah, Prabowo Berpihak ke Rakyat

- Ketua Umum PKB, Cak Imin, mendukung kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen untuk barang mewah
- Kebutuhan pokok seperti beras, daging, telur, sayur, susu serta jasa lain dibebaskan dari PPN
- Pemerintah hadir untuk mengurangi beban masyarakat dengan paket stimulus senilai Rp38,6 T
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mendukung kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen untuk barang mewah.
Cak Imin menjelaskan, kebutuhan pokok seperti beras, daging, telur, sayur, susu serta jasa lain seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi tetap dibebaskan dari PPN. Menurut dia, keputusan ini bentuk keberpihakan Prabowo kepada rakyat.
"Tarif PPN 12 persen hanya berlaku untuk PPN Barang Mewah (PPnBM). Di luar itu, PPN tetap 11 persen. Kebutuhan pokok masyarakat luas seperti beras, daging, telur, sayur, susu serta jasa lain seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi tetap dibebaskan dari PPN. Ini bentuk keberpihakan Presiden Prabowo kepada rakyat," kata Cak Imin, Jakarta, Selasa (31/12/2024).
1. PKB berterima kasih pemerintah perhatikan kesejahteraan bangsa

Cak Imin berterima kasih kepada komitmen Prabowo untuk terus berupaya menyejahterakan rakyat, melalui sistem perpajakan yang adil demi mendorong pemerataan dan pertumbuhan ekonomi serta pemberdayaan masyarakat.
Ia meyakini, langkah ini dapat mewujudkan salah satu Asta Cita Presiden Prabowo, yakni pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
"PKB berterima kasih atas komitmen Presiden Prabowo untuk menyejahterakan bangsa, melalui sistem perpajakan yang adil sehingga mendorong pemerataan dan pertumbuhan ekonomi untuk pemberdayaan masyarakat," tutur dia.
2. Stimulus ekonomi bisa capai target kemiskinan ekstrem nol persen

Menko Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) itu mengaku optimistis target untuk mencapai kemiskinan ekstrem nol persen pada 2026, dan mengurangi angka kemiskinan nasional hingga lima persen dapat tercapai melalui adanya paket stimulus senilai Rp38,6 T.
Cak Imin menyatakan, tantangan ekonomi global akan semakin sulit pada 2025.
"Tantangan ekonomi global akan semakin sulit di 2025. Di sini, pemerintah hadir untuk mengurangi beban masyarakat dengan paket stimulus, seperti pembebasan PPH bagi UMKM beromset kurang dari Rp500 juta, insentif PPH21 bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp10 juta per bulan, bantuan beras 10 kg per bulan unuk 16 juta penerima bantuan, dan lain-lain," kata dia.
"Ini pasti akan meringankan beban masyarakat sekaligus mempercepat pengentasan kemiskinan," lanjutnya.
3. Prabowo umumkan PPN 12 persen

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan kenaikan PPN menjadi 12 persen. Kendati, Kepala Negara memastikan, kenaikan PPN 12 persen diperuntukkan hanya untuk barang mewah.
"Hari ini pemerintah memutuskan bahwa kenaikan tarif 11 persen menjadi 12 persen hanya dikenakan terhadap barang dan jasa mewah," kata dia.