Calon Jemaah Jangan Nakal soal Visa Haji, Bisa Rugikan Indonesia

- Wakil Ketua DPR RI mewanti-wanti agar masyarakat tidak menggunakan visa non-haji untuk berangkat ke Arab Saudi demi mengikuti ibadah haji
- Tindakan gegabah ini hanya akan merugikan Indonesia dan harus ada penindakan tegas terhadap masyarakat yang melakukannya
- Kasus 30 WNI yang menggunakan visa non-haji ditemukan oleh Tim Pelindungan Jamaah KJRI Jeddah, Menag menyatakan pihaknya hanya mau fokus melayani jemaah yang resmi
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, mewanti-wanti masyarakat Indonesia supaya tidak menggunakan visa non-haji untuk berangkat ke Arab Saudi demi mengikuti ibadah haji di musim 2025.
Cucun menyampaikan, masyarakat akan rugi bila memaksakan kehendak menggunakan visa non haji ke tanah suci karena bisa terancam disanksi oleh pihak Arab Saudi selama 10 tahun.
"Ketika punya kesempatan berangkat reguler kalau kena banned 10 tahun nggak bisa berangkat. Kemudian juga dendanya besar juga," kata Cucun di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (8/5/2025).
1. Perlu ditindak agar tak merugikan Indonesia

Menurut Cucun, tindakan gegabah seperti ini hanya akan merugikan Indonesia. Karena itu, dia mendorong harus ada penindakan tegas kepada masyarakat Indonesia yang berangkat ke Arab Saudi menggunakan visa non-haji.
"Kalau warga melakukan hal-hal seperti itu nanti merugikan Indonesia. Ini harus di tindak lanjuti," kata dia.
2. Arab Saudi tidak akan toleransi

Cucun juga menegaskan, otoritas Arab Saudi juga tidak akan memberikan toleransi untuk menjatuhkan denda kepada umat muslim yang datang dengan menggunakan visa non-haji.
"Pemerintahan Saudi tidak akan memberikan toleransi kepada siapapun. Bahkan, di internal mereka juga itu sudah mulai penertiban, tidak boleh ada misalkan yang tanpa koordinasi memberangkatkan dengan berbagai nama visa ya," kata dia.
3. Sebanyak 30 WNI gunakan visa non-haji

Baru-baru ini ditemukan kasus adanya 30 WNI yang menggunakan visa non-haji untuk beribadah. Konsul Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, Yusron Ambary, menyatakan seluruh WNI itu ditemukan Tim Pelindungan Jamaah (Linjam) KJRI Jeddah, ketika sedang berada di Bandara Jeddah.
"Dari penampilan disinyalir mereka adalah calon jemaah haji," ujar Yusron, dikutip ANTARA.
Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, menyatakan pihaknya hanya mau fokus melayani jemaah yang resmi. Terkait mereka yang bandel, maka sudah dipastikan harus menanggung risikonya sendiri.
"Kami sesuai dengan standar saja. Kalau ada yang lain-lain, itu ya kita urusannya sendiri, kami melayani yang formal," ujar Menag.