Cukup WA, Kepala Daerah di Lokasi Bencana Bisa Segera Salurkan Beras

- Kepala daerah di lokasi bencana bisa salurkan beras dengan mengirim surat melalui WhatsApp ke Kepala Bapanas.
- Beras di gudang Bulog mencukupi untuk membantu korban bencana, namun birokrasi membuat sulitnya akses.
- Beras di gudang daerah sifatnya unlimited untuk korban bencana alam, dengan izin dari Kepala Bapanas dan Mentan.
Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, mengatakan kepala daerah yang berada di lokasi bencana cukup mengirim surat melalui WhatsApp ke Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Amran Sulaiman, agar bisa menyalurkan beras di gudang Bulog ke wilayahnya.
"Alhamdullilah kami sudah berkoordinasi dengan Pak Mentan, terima kasih, beliau hanya butuh surat saja, dan sebenarnya cukup dengan soft copy WA, sesudah itu Pak Mentan akan memforward ke Dirut Bulog, Pak Rizal, kita berkoordinasi juga dan Pak Rizal akan zoom meeting dengan seluruh daerah terdampak," ujar Tito dalam konferensi pers di perkembangan penanganan bencana banjir Sumatra di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/12/2025).
"Banyak gak tahu mungkin ini, untuk kepala daerah terdampak tolong lihat kondisi cadangan yang ada di gudang Bulog, misalnya itu ada tinggal buat surat saja kepada kepala Bapanas, melalui WA bisa atau melalui saya bisa nanti saya forward ke Pak Amran, nanti kepada Bulog, Bulog akan mengeksekusi," sambungnya.
Tito mencontohkan, beras yang ada di gudang Bulog bisa mencukupi untuk membantu korban bencana di Lhokseumawe. Namun, karena ketidaktahuan birokrasi, harus mencari beras dari tempat lain.
"Saya kemarin di Lhokseumawe, kita berusaha ini kan daerah terkunci, karena jalan terputus jembatan putus, beras menipis. kemudian kita mau cari beras dari Medan atau dari Riau, kemudian dari Banda Aceh, tapi setelah saya datang ke Lhoksumawe ternyata ada di gudang Bulog 28 ribu ton untuk konsumsi Lhoksumawe, Aceh Utara, BIreuen yang tiga-tiganya terkunci, dan jadi sebetulnya tak perlu ambil beras dari tempat lain, itu cukup untuk 9 bulan itu," kata dia.
Menurut Tito, beras yang ada di gudang beras daerah masing-masing sifatnya unlimited apabila digunakan untuk korban bencana alam.
"Mereka juga bisa keluarkan namanya beras bencana, itu bisa dikeluarkan unlimited, sepanjang ada permintaan dari kepala daerah dan Kepala Badan Pangan Nasional, Pak Mentan, Pak Amran, kemudian dieksekusi Bulog," imbuhnya.



















