Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cuma Gara-Gara Minta Es Krim, Ayah di Medan Tega Bunuh 2 Anak Tirinya

Ilustrasi kekerasan terhadap anak (IDN Times/Sukma Shakti)

Jakarta, IDN Times - Miris, seorang ayah menganiaya dua anak tirinya hingga tewas, hanya karena meminta es krim. Dua bocah tersebut ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan di area sekolah Global Prima, Jalan Brigjen Katamso, Medan, Sumatera Utara, Minggu (21/6).

Video penemuan bocah tersebut viral di media sosial. Dalam akun Instagram @rinasenja, nampak petugas menyusuri jalan kecil di gedung belakang sekolah. Sampai di ujung bangunan, terlihat jenazah seorang bocah telentang dengan kondisi tubuh memar.

"Syurga buatmu dik, hanya gegara minta es krim, dua anak dibunuh ayah tiri," tulis akun Instagram @rina senja, Senin (22/6).

1. Jenazah dua bocah ditemukan di sekitar sekolah

Ilustrasi korban lakalantas. (IDN Times/Sukma Shakti)

Akun tersebut menuliskan jenazah bocah atas nama Iksan Fatilah (10) ditemukan telentang di sudut sekolah. Sedangkan, jasad Rafa Anggara (5) ditemukan di parit samping sekolah.

Video tersebut menuai kecaman dari warganet. Seperti akun Instagram @azka_musli yang ingin menangis melihat unggahan tersebut.

"Sakit jiwa, Astagfirullah... syurga tempatmu dek. Pengen rasanya nangis," tulis akun tersebut, dalam kolom komentar.

"Yah es kream seribuan bapak kenapa tega bunuh anak-anak yang belum tahu apa-apa?" tanya akun @amoy mengomentari unggahan video tersebut.

2. Pelaku kesal karena kedua anaknya merengek minta es krim

Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dilansir dari Antara, Kanit Reskrim Polsek Medan Kota Inspektur Polisi Satu Ainul Yaqin mengatakan, saat ini kasus tersebut masih diselidiki.

Ainul mengatakan, kasus tersebut bermula saat korban, Iksan Fatilah (10) dan Rafa Anggara (5) mendatangi ayah tirinya, Rahmadsyah (30), yang sedang bekerja di sekolah Global Prima, sebagai kuli bangunan pada Sabtu (20/6).

Kedua korban meminta uang kepada Rahmadsyah untuk membeli es krim. Namun, ayah 30 tahun itu mengataku tidak memiliki uang.

"Kedua korban terus meminta dan memaksa Rahmadsyah, sehingga membuatnya kesal dan kemudian membawa kedua korban ke arah samping gedung bangunan sekolah. Diduga di situlah Rahmadsyah membunuh kedua korban," ujar dia.

3. Sang ibu menemukan jenazah anak dalam parit

Ilustrasi kekerasan terhadap anak (IDN Times/Sukma Shakti)

Kemudian pada Minggu (21/6), ibu kedua korban atas nama Fahtulazanah (30), menanyakan keberadaan anaknya kepada suaminya melalui telepon seluler. Tapi, Rahmadayah menyuruh istrinya mencari sendiri kedua anaknya di sekolah Global Prima.

Lalu, Fahtulazanah bersama adik dan neneknya mencari di sekolah itu dan menemukan kedua anaknya sudah meninggal dunia di sekolah tersebut. Ibu 30 tahun itu langsung melaporkan kejadian itu ke polisi.

Saat ini, polisi masih mencari ayah tiri kedua bocah yang kini melarikan diri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
Jumawan Syahrudin
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us