Curhat Ketua KPU: Petugas Dikejar Anjing Saat Himpun Data Pemilih

- KPU meluncurkan buku dan aplikasi terkait data pemilih Pemilu 2024.
- Ketua KPU, Mochammad Afifuddin, menyebut Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) sebagai sistem paling bagus.
- Pentingnya mendokumentasikan data pemilu sebagai bentuk kerja keabadian dan perjalanan panjang penyelenggaraan pemilu.
Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Mochammad Afifuddin mengungkapkan perjuangan petugas dalam melakukan pemutakhiran data pemilih. Ada petugas yang dikejar anjing hingga terkendala banjir.
Pria yang akrab dipanggil Afif ini juga menyebut, Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) merupakan sistem paling bagus yang dimiliki KPU.
1. Petugas dikejar anjing, terjatuh, hingga terkendala banjir

Namun, kata Afif, data tersebut tentu masih membutuhkan informasi yang dihimpun dan dimutakhirkan oleh jajarannya di berbagai daerah. Ia pun mengisahkan, banyak petugas yang mengalami kendala saat melakukan pemutakhiran data pemilih.
"Kalau kami kadang-kadang membuat status atau membuat upload-upload video, bagaimana teman-teman melakukan pemutakhiran Data pemilih, ada yang masuk ke rumah dikejar anjing, ada yang jatuh, ada yang kena banjir dan seterusnya," ucap dia dalam acara di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (20/12/2024).
2. Bukan bermaksud mendramatisasi

Afif menegaskan, pihaknya tak bermaksud mendramatisasi perjuangan jajarannya saat turun ke lapangan melakukan pemutakhiran data pemilih. Data pemilih yang dihimpun secara langsung itu, memang dibutuhkan untuk memutakhirkan data yang digunakan pada pemilu maupun pilkada.
"Itu serta-merta bukan urusan sinetron atau mendramatisasi, memang faktanya itu yang harus kita lakukan. Tanpa itu semua data ini tidak bisa bicara," tegasnya.
3. KPU luncurkan buku terkait data pemilih dalam Pemilu 2024

Untuk diketahui, KPU meluncurkan buku dan aplikasi terkait data pemilih Pemilu 2024. Peluncuran ini berguna untuk mendokumentasikan data yang komprehensif dan bagian dari proses panjang penyelenggaraan Pemilu 2024. Afif menyoroti pentingnya mendokumentasikan data pemilu sebagai bentuk kerja keabadian.
Lebih lanjut, ia menjelaskan teknologi pemilu telah mengalami banyak perkembangan. Termasuk dalam pengelolaan daftar pemilih melalui Sidalih.
"Dulu awal-awal kita menggunakan sidalih tidak mendadak seperti ini, sidalih disoal banyak orang dan seterusnya tambahnya," ungkap dia.
Pada kesempatan tersebut, KPU juga meluncurkan tiga buku yang berisi data pemilu 2024. Afif menyebut tiga buku itu sebagai dokumen berharga untuk akademisi, penyelenggara pemilu, dan masyarakat luas. Data ini mencerminkan perjalanan panjang penyelenggaraan pemilu.
KPU pun mengungkap pentingnya kerja sama dengan Kemendagri melalui Dirjen Dukcapil dalam menyediakan data awal yang menjadi dasar pemutakhiran daftar pemilih.