Kalah Pilkada, Ridwan Kamil akan Mengajar di Luar Negeri dan Berbisnis

- Ridwan Kamil akan mengajar di luar negeri dan berbisnis setelah kalah di Pilkada 2024.
- Kamil memiliki tiga dimensi kehidupan: akademik, bisnis, dan politik, dan akan fokus pada dua dimensi lainnya pasca-pilkada.
Jakarta, IDN Times - Calon Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil, mengaku akan mengisi kesibukan dengan mengajar di luar negeri dan berbisnis usai kalah di Pilkada 2024.
Dalam menjalani hidup, Ridwan Kamil mengaku punya tiga dimensi. Dimensi akademik, bisnis, dan politik. Pilkada DKI Jakarta yang sudah selesai adalah wujud ikhtiar gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 itu di dimensi politik. Pasca-pilkada, Ridwan Kamil mengaku punya lebih banyak waktu untuk fokus di dua dimensi lainnya.
”Saya itu hidupnya ada tiga dimensi. Ada dimensi politik, ada dimensi akademik, ada dimensi bisnis. Ketika dimensi politik sekarang sudah selesai, saya akan fokus di dua dimensi lain. Dimensi akademik, mengajar lagi, ada tawaran di luar negeri juga. Dimensi bisnis, ada bisnis kopi, ada berbagai macam bisnis,” kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (20/12/2024).
1. Menang atau kalah merupakan hal biasa

Ia menganggap, menang dan kalah dalam kontestasi maupun kompetisi merupakan hal biasa. Baginya, setiap yang siap menang harus juga siap kalah dan kekalahan bukan akhir segalanya.
Ridwan Kamil memastikan akan terus berkarya sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara.
”Kalau sudah berkontestasi harus siap menang, harus siap kalah dan kalah itu bukan akhir dari segalanya. Kadang-kadang ada yang sifatnya nanti diganti oleh hal-hal yang lebih baik,” kata dia.
2. Ridwan Kamil optimistis demokrasi ke depan akan terus berkembang

Mantan Wali Kota Bandung itu menuturkan, dirinya selalu optimistis dalam menyikapi berbagai hal. Termasuk demokrasi dan politik Indonesia.
Ia meyakini, demokrasi Indonesia ke depan akan terus berkembang dan semakin baik.
”Yang penting Indonesia maju, damai, demokrasinya membaik. Saya masuk politik karena ingin membangun demokrasi yang lebih baik. Mudah-mudahan ke depan demokrasi kita semakin baik,” kata dia.
3. RIDO tidak gugat kemenangan Pramono-Rano di MK

Sebelumnya, Ketua Tim Pemenangan pasangan calon gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono, Ahmad Riza Patria, buka suara soal alasan paslon yang menamakan diri RIDO itu batal mendaftarkan gugatan hasil Pilkada Jakarta 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Politikus Partai Gerindra yang akrab disapa Ariza itu menyebut, tim RIDO batal mendaftarkan gugatan karena ada instruksi dari pimpinan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
"Dari pimpinan di atas, pimpinan koalisi meminta bahwa tidak melakukan atau mendaftarkan gugatan ke MK terkait Pilkada di DKI," ujar Ariza di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Ketika ditanya siapa pimpinan koalisi yang memberikan perintah tersebut, Ariza enggan mengungkapnya.
"Ya, pokoknya perintahnya demikian. Pokoknya saya mengikuti apa yang menjadi perintah, instruksi dari pimpinan," ujar dia.
Ariza menyebut bisa menjadi ketua tim pemenangan RIDO karena ia ditunjuk pimpinan koalisi. Maka itu, ia hanya mampu mengikuti kebijakan dan arahan yang sudah ditentukan pimpinannya.