Curhat Warga Terdampak Normalisasi Ciliwung Ganti Untung hingga Umrah
- Warga Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan merasa terbantu dengan pembebasan lahan Ciliwung. Pembebasan lahan memberikan kesempatan mereka membeli rumah yang aman dan membuka usaha kontrakan.
Jakarta, IDN Times - Wajah Siti Aminah, 58 tahun, semringah saat bertemu dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Perjuangan Warga Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan ini akhirnya berbuah manis.
Siti mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, mulai dari pengurus RT/RW, lurah, camat hingga wali kota, karena merasakan proses pembebasan lahan secara adil.
"Terima kasih saya ucapkan karena secara adil memberikan kami, warga, pilihan yang baik dalam proses pembebasan lahan. Kami beruntung sekali, karena ini jatuhnya bukan ganti rugi, tapi ganti untung," katanya.
1. Umrah sampai buka kontrakan
Siti mengatakan berkat pembebasan lahan tersebut, ia tidak hanya beli rumah yang aman atau tidak kebanjiran lagi, namun juga bisa umrah hingga buka usaha kontrakan.
"Alhamdulillah, berkat pembebasan ini saya pribadi bisa umrah, punya kontrakan dan yang lebih nyaman lagi, saat ini saya gak pernah merasa kebanjiran," katanya.
2. Dapat ganti untung Rp520 juta
Senada, Trentem, 70 tahun, juga akhirnya bisa merasakan ketenangan. Dia mendapatkan ganti untung Rp520 juta. Meski tidak menyebutkan detail berapa lahan yang diganti, namun ia mengaku bersyukur.
"Rumah saya kecil pokoknya, sudah 30 tahun banjir, alhamdulillah sekarang sudah bisa tinggal nyaman, pindah rumah tidak kebanjiran lagi. Pokonya gak ganti untung lagi, tapi untung bener," katanya.
3. Hak warga sudah dibayarkan
Sementera, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan peninjauan di Rawajati, untuk menyempurnakan administrasi bagi kelancaran pembebasan lahan yang sedang berlangsung, sesuai dengan rencana yang sudah dipersiapkan.
"Hari ini kita sudah mendengar dari warga langsung. Semua warga secara langsung sudah dibayar hak-hak kepemilikan tanahnya. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih, terutama kepada tokoh masyarakat dan khususnya kepada warga, yang bisa langsung berkomunikasi dengan lurah (Rawajati)," ujar Heru.
4. Kondisi lahan sudah bebas dari permukiman
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Ika Agustin, menambahkan pembebasan lahan bagi warga bantaran Ciliwung dilakukan secara terstruktur, dengan langsung melakukan pengamanan aset.
Kemudian, kegiatan pembangunan fisiknya akan dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI pada pekan depan.
"Kondisi status (lahannya) sudah bersih, dari total kurang lebih 63 bidang dan dilaksanakan 2023 sampai dengan 2024. Ini yang ada dipercepat. Jadi ada dua batas saluran, dan nanti ada patok-patok di pinggirnya," ungkap Ika.
5. Sebanyak 84 bidang tanah sudah dibebaskan
Diketahui, sebanyak 52 kepala keluarga (KK) di RW 06 dan 27 KK di RW 07, Kelurahan Cililitan, Jakarta Timur, telah mendukung normalisasi Kali Ciliwung. Terdiri dari 88 total bidang tanah, di mana yang sudah dibebaskan lahannya 84 bidang, sedangkan sisanya masih menunggu proses pembayaran. Luas seluruh lahan dari 88 bidang tanah tersebut 32.814 meter persegi, dengan panjang lahan 1.595 meter.
Selain itu, terdapat 63 KK di RW 07, Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan, yang menyetujui normalisasi Ciliwung tersebut. Terdapat 157 bidang tanah gabungan dari RW 07, RW 01, dan RW 03, di mana 92 lahan sudah dibebaskan, sedangkan sisanya masih proses. Total luas lahan tersebut 15.131 meter persegi, dengan panjang lahan 975 meter.
Kedua wilayah tersebut terbagi menjadi dua ruas lahan yang dibebaskan, yaitu segmen Jembatan Kampung Melayu atau Jalan Abd. Syafei-Pintu Air Manggarai, dan segmen Jembatan Tol Simatupang hingga Jembatan Kampung Melayu.
