Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Efisiensi Anggaran: 663 Ribu Mahasiswa KIP-K Terancam Putus Kuliah

ilustrasi mahasiswa (unsplash.com/charlesdeloye)
Intinya sih...
  • 663.821 mahasiswa penerima KIP-K terancam putus studi akibat efisiensi anggaran Kemendiktisaintek.
  • Kementerian Saintekdikti tak menutup kemungkinan menghentikan penerimaan mahasiswa baru penerima KIP-K tahun depan.
  • Kemdiktisaintek mengusulkan perubahan anggaran tahun anggaran (TA) 2025 sebesar Rp6,78 triliun untuk program beasiswa KIP-K.

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 663.821 mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) terancam putus studi akibat kebijakan efisiensi anggaran. Hal ini terungkap dalam pemaparan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) di Komisi X DPR, Kamis (13/2/2025).

Kementerian Saintekdikti mengatakan, terdapat 844.174 mahasiswa yang mendapatkan pendanaan KIP-K pada 2025. Namun, sebagian besar terancam putus kuliah akibat efisiensi anggaran sesuai Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025.

"Masyarakat penerima KIP, sebanyak 663.821 dari 844.174 mahasiswa on going tidak dapat dibayarkan pada tahun 2025. Ekonomi, sebanyak 663.821 masyarakat penerima KIP-K terancam putus kuliah," seperti dikutip dari paparan Kemendiktisaintek dengan Komisi X DPR, Kamis (13/2/2025).

1. Berpotensi hentikan penerimaan mahasiswa baru penerima KIP-K

Wapres tinjau MBG SMA N 60 Jakarta. (dok. Setwapres)

Jika efisiensi benar terjadi, Kementerian Saintekdikti tak menutup kemungkinan menghentikan penerimaan mahasiswa baru penerima KIP-K tahun depan. Meskipun, pendaftaran penerima KIP-K telah dibuka sejak 4 Februari 2025. 

Hingga 7 Februari, tercatat 21.131 orang telah mendaftar buat mendapatkan program itu.

Kementerian Saintekdikti menilai keputusan efisiensi anggaran itu bakal berdampak serius, khususnya terkait upaya memutus rantai kemiskinan. Banyak mahasiswa dari keluarga miskin kehilangan kesempatan menjadi sarjana, sementara akses pendidikan tinggi bagi kelompok ekonomi rendah semakin terbatas.

Kementerian menilai, kebijakan ini berisiko menimbulkan kegaduhan di masyarakat dan berkembang menjadi isu nasional.

2. Kemendikti dorong agar efisiensi berada di angka Rp6,78 triliun saja

Mendikti Ristek, Satryo Soemantri Brodjonegoro di acara Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times, Rabu (16/1/2025). (IDN Times/Tata Firza)

Saat rapat dengan anggota DPR Komisi X, Mendiktisaintek Satryo Brodjonegoro mengungkapkan efisiensi anggaran sangat mempengaruhi kementeriannya.

"Kami menyampaiakan secara ringkas, apa yang ada di Kementerian kami, dengan adanya permintaan efisiensi dari dirjen anggaran sebesar Rp14,3 triliun," kata dia dalam rapat yang digelar Rabu (12/2/2025).

Kemdiktisaintek mengusulkan perubahan anggaran tahun anggaran (TA) 2025 sebesar Rp6,78 triliun.

3. Satryo berupaya agar anggaran tak kena efisiensi

Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro (Dok/Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi)

Awalnya untuk program beasiswa KIP-K, pagu awalnya adalah Rp14,698 triliun, kemudian efisiensi sebesar Rp1,310 triliun atau setara 9 persen. Satryo mengusulkan supaya anggaran KIP-K tetap sesuai pagu semula, jadi 0 persen efisiensi.

"Kami usulkan kembali supaya tetap pada pagu semula," kata Satryo.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mohamad Aria
Lia Hutasoit
3+
Mohamad Aria
EditorMohamad Aria
Follow Us