Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Deretan Kasus Kekerasan Polisi, Kematian Afif hingga Kasus Sambo

Terdakwa Ferdy Sambo sebelum mendengarkan tuntutan jaksa terkait kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat di PN Jaksel, Selasa (17/1/2023). (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Intinya sih...
  • Kematian Afif Maulana di Padang, Sumatra Barat, diduga terkait kekerasan aparat kepolisian. Sebanyak 17 personel Dit Samapta Polda Sumatra Barat diduga melanggar kode etik saat mengamankan 18 remaja terduga pelaku tawuran. KontraS mencatat kasus kekerasan polisi tiap tahunnya menjelang hari Bhayangkara, termasuk kasus salah tangkap dan penyiksaan pada pemuda.

Jakarta, IDN Times - Kematian bocah berusia 13 tahun bernama Afif Maulana di Padang, Sumatra Barat, menjadi perhatian banyak pihak, karena diduga berkelindan dengan tindakan kekerasan aparat kepolisian.

Belakangan, terungkap 17 personel Dit Samapta Polda Sumatra Barat terbukti melanggar kode etik, ketika mengamankan dan memeriksa 18 remaja terduga pelaku tawuran. Sejauh ini, penyebab kematian Afif yang jenazahnya ditemukan di bawah jembatan Kuranji belum terungkap.

Bagai bola yang memantul, argumen baik dari polisi dan keluarga Afif terlempar ke kanan dan kekiri. Dugaan penyiksaan ini dibubuhi argumen bantahan dari Kapolda Sumatra Barat, meski keluarga Afif dan kuasa hukum lantang suarakan anaknya tewas diduga disiksa polisi.

Kasus ini, mengulang kembali ingatan kasus kekerasan yang kerap dilakukan polisi. Bukan hanya sekali dugaan kekerasan, penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran HAM kerap disematkan pada lembaga penegak hukum Indonesia ini.

Berikut beberapa rangkuman kasus kekerasan yang terjadi di institusi kepolisian Indonesia.

1. Tewasnya Brigadir J di tangan Ferdy Sambo

Terpidana pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Ferdy Sambo. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Publik pernah digemparkan kasus polisi tembak polisi atau aksi koboi yang menewaskan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Saat di awal kasus ini, terungkap Bharada E yang kemudian dikenal dengan Richard Eliezer disebut sebagai pelaku penembakan Yosua.

Namun akhirnya, kematian Yosua ternyata didalangi mantan perwira tinggi Polri Irjen Pol Ferdy Sambo. Obstruction of justice juga menyertai peristiwa tersebut. Di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin, 13 Februari 2023, Majelis Hakim memvonis Ferdy Sambo dengan hukuman mati. 

2. Intimidasi dan penyiksaan polisi pada Rafly

ilustrasi senjata api (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) bahkan mencatat beberapa kasus kekerasan polisi tiap tahunnya menjelang hari Bhayangkara. Pada laporan Hari Bhayangkara ke-77 pada 2023, KontraS mengingatkan kembali soal kasus salah tangkap beserta penyiksaan yang menimpa seorang pemuda asal Tangerang, Banten, bernama Rafly pada Juli 2022.

Rafly tiba-tiba didatangi sekelompok anggota polisi yang kemudian menodongkan pistol ke arahnya, oleh sekelompok anggota polisi tersebut Rafly mengalami tindakan intimidasi dan penyiksaan. 

“Peristiwa semacam itu menunjukkan bahwa anggota kepolisian sering ‘menyalahgunakan’ kewenangan penegakan hukum yang dimiliki,” tulis KontraS dalam laporan pada 2023.

3. Kasus Fikri asal Bekasi

Ilustrasi penganiayaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain kasus yang menimpa Rafly, kasus salah tangkap juga menimpa pemuda 20 tahun bernama Fikri di Bekasi pada 21 Mei 2023.

Dia juga disebut menjadi korban penyiksaan aparat kepolisian, hingga mengalami luka di sekujur tubuhnya, dari kepala hingga kaki. 

“Fikri ditangkap ketika anggota Polres Bekasi melakukan operasi penangkapan gerombolan gangster,” tulis KontraS.

4. Kasus salah tangkap polisi Maluku yang siksa Karim

inin nastain IDN Times/ polisi memasang garis polisi di TKP

Pada November 2023, empat anggota polisi juga melakukan penangkapan sewenang-wenang dan sempat melakukan penyiksaan terhadap KR alias Karim, warga Desa Batu Merah, Sirimau, Ambon, Maluku.

Karim mengalami penyiksaan aparat kepolisian. Dia dipukuli berulang kali dengan tongkat, disetrum hingga kakinya ditindih dengan meja di Pos Unit Patroli Reaksi Cepat (PRC) Polda Maluku.

Karim dipaksa mengaku mencuri handphone, padahal dia tidak melakukannya. Empat polisi akhirnya ditahan di Patsus Bd Propam Polda Maluku.

5. Tragedi Kanjuruhan yang tewaskan 135 orang

Doa bersama untuk peringatan 1,5 tahun Tragedi Kanjuruhan. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Tragedi kekerasan polisi yang berujung pada kematian banyak korban juga pernah terjadi dalam tragedi Kanjuruhan, Jawa Timur. Tragedi ini terjadi pada 1 Oktober 2022, yang menewaskan 135 orang saat pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya.

Polisi menggunakan gas air mata di dalam stadion yang menyebabkan tragedi tewasnya banyak orang berdesakan karena sesak nafas. Rantai komando kepolisian dalam tragedi ini menjadi sorotan.

6. Kasus remaja dituding jadi kurir narkoba

Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya mengungkap transaksi narkotika jenis sabu seberat 45 kilogram di parkiran RS Fatmawati, Jakarta Selatan. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Seorang remaja 16 tahun berinisial IK juga mengalami tindakan penyiksaan yang diduga dilakukan anggota Polres Bulukumba Mei 2024. LBH Makassar pernah menyuarakan kasus ini. IK didatangi sejumlah polisi, dimasukkan ke dalam mobil lalu dibawa berkeliling di Kabupaten Bulukumba. 

Dalam perjalanan, korban diduga dipaksa mengaku sebagai kurir narkoba. IK yang tidak mau, mengalami penyiksaan dengan cara dipukul hingga ditodong senjata api atau pistol.

7. Pria di Ketapang tewas, lima polisi dicopot

Ilustrasi korban di rawat petugas medis (IDN Times/Sukma Shakti)

Pada akhir Januari 2024, Polda Kalimantan Barat juga mencopot lima anggota Polres Ketapang, buntut dari tewasnya seorang pria yang diduga mencuri. Korban dianiaya hingga tewas oleh polisi yang merupakan Kasat Reskrim Polres Ketapang, Kapolsek Benua Kayong, Kanit Reskrim Polsek Benua Kayong, dan dua anggota penyidik.

Korban yang berinisial RF diantar pulang oleh anggota kepolisian ke rumah orang tuanya, dalam keadaan meninggal dunia pada 25 Januari 2024.

Polisi mengatakan RF mengalami sesak napas selang beberapa jam dilakukan pemeriksaan, lalu dibawa ke rumah sakit guna menjalani perawatan di Ruang IGD RSUD Agoesdjam Ketapang, sampai akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Pihak keluarga tidak percaya dengan keterangan polisi, karena RF tidak punya riwayat sakit asma atau sesak napas.

Share
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us