Diduga Sarang Narkoba, Pasar Jaya Gembok Akses 2 Lantai Blok G Tanah Abang

Jakarta, IDN Times - Pengelola Pasar Tanah Abang yakni Perumda Pasar Jaya buka suara terkait adanya kabar lantai 2 dan 3 Blok G sebagai sarang narkoba, preman bahkan tempat prostitusi.
Manajer Hubungan Masyarakat (Humas) Perumda Pasar Jaya, Agus Lamun menegaskan pihaknya sampai saat ini tidak menemukan bukti di dua lantai yang dikabarkan sebagai tempat dugaan kriminalitas.
"Dua lantai tersebut saat ini dalam kondisi kosong dan tidak aktif. Bahkan untuk menghindari dan meminimalisir terjadinya kriminalitas di area lantai 2 dan 3," ujarnya saat dikonfirmasi IDN Times, Minggu (9/7/2023).
1. Pengelola Pasar Tanah Abang tutup akses lantai 2 dan 3

Agus mengungkapkan pengelola Pasar Tanah Abang Blok G menutup akses ke lokasi dengan penggembokan sehingga masyarakat maupun pedagang tidak memiliki akses ke lantai 2 dan 3. Selain itu, penutupan akses tersebut untuk menghindari penyalahgunaan terhadap area yang memang sudah kosong dan tidak aktif.
"Pasar Jaya juga sudah berkoordinasi dengan pihak aparat kepolisian setempat guna melakukan pengecekan terhadap terhadap lokasi yang diduga terjadinya tindakan kriminal di Pasar Tanah Abang Blok G," imbuhnya
2. Petugas keamanan berjaga 24 jam

Dia memastikan manajemen Perumda Pasar Jaya sudah melakukan tindakan preventif guna memastikan tidak adanya tindakan kriminalitas di pasar-pasar.
"Penjagaan pasti dilakukan. Di Pasar Tanah Abang Blok G sendiri petugas keamanan kita 24 jam berada di lokasi pasar yang dibagi berdasarkan shift," imbuhnya.
3. Sejumlah petugas kepolisian berjaga di Pasar Tanah Abang
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin, mengatakan pihaknya telah menyiagakan sejumlah personel di Blok G Pasar Tanah Abang. Petugas mulai berjaga setelah lokasi itu disebut menjadi sarang narkoba.
Komarudin mengatakan, sejak dua hari belakangan, pihaknya telah menyiagakan satu unit personel yang terdiri dari enam anggota polisi untuk siaga di Blok G Pasar Tanah Abang.
“Pasti. Masih terus kita pantau. Personel kita ada di sana. Satu unit enam orang,” ujar Komarudin saat dihubungi, Jumat (7/7/2023).
4. Sempat jadi markas anak punk

Dia mengatakan, berdasarkan keterangan petugas keamanan di sana, belakangan tempat tersebut menjadi markas anak-anak punk dan jalanan.
“Tiga bulan yang lalu tempat itu sering ada anak-anak yang numpang tidur di sana seperti anak-anak punk dan anak-anak jalanan, tapi sudah diusir-usirin sama mereka (petugas). Gak boleh lagi di sana,” kata dia.