Disebut Bangun Politik Dinasti, Gibran: Ini Kan Kontestasi Demokrasi

Jakarta, IDN Times - Putra sulung Presiden Joko “Jokowi” Widodo, Gibran Rakabuming Raka tak mau ambil pusing, terkait tudingan yang menyebut keluarganya tengah membangun politik dinasti atau dinasti politik.
Menurut Gibran pemilu adalah ajang demokrasi bagi masyarakat untuk memilih seorang pemimpin. Sehingga, ia juga punya hak politik yang sama untuk dipilih dan memilih.
"Ini kan untuk kontestasi, saya bisa menang bisa kalah, bisa dipilih bisa tidak," kata dia dikutip dari Antara, Selasa (17/12).
1. Gibran menyebut tidak ada pihak lain yang campur tangan terhadap pencalonan di Pilkada Solo

Gibran mengatakan hal yang paling penting adalah tidak ada pihak lain yang ikut campur dalam keikutsertaan dirinya pada Pilkada Solo 2020. Ia pun menyerahkan seluruh keputusan kepada masyarakat.
"Dipilih monggo, tidak dipilih ya silakan," ucap dia.
2. Gibran ikuti seluruh mekanisme pencalonan sesuai aturan yang berlaku

Gibran menyebutkan tidak ada perlakuan istimewa selama mengikuti Pilkada Kota Solo. Bahkan, layaknya peserta lain, dia mengikuti banyak tahapan yang harus dilalui sesuai aturan yang berlaku.
"Semua mekanisme partai saya lalui," kata putra sulung Presiden Jokowi itu.
3. Relawan Gibran telah membangun posko pemenangan

Meskipun Gibran belum mendirikan posko pemenangan secara resmi, sekarang ini sudah mulai banyak posko relawan di sejumlah titik.
"Sekarang ada, tetapi posko tertutup, ini posko relawan. Setiap hari saya muterin," kata dia.
4. Gibran akan mendirikan posko pemenangan awal 2020

Meski demikian, kata Gibran, dalam waktu dekat ia akan mendirikan posko secara resmi.
"Memang harus ada posko sendiri. Nanti kami kasih tahu Januari atau Februari," kata dia.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb