Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dokter Paru Pertama di Kalimantan Selatan Meninggal Positif COVID-19

IDI Berduka/ instagram @ikatandokterindonesia

Jakarta, IDN Times - Di tengah pandemik virus corona, tenaga medis terus berguguran. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kembali berduka. Dokter spesialis paru senior, dokter Hasan Zain, meninggal dunia karena virus COVID-19.

Kabar duka tersebut disampaikan oleh Humas Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) dr Halik Malik melalui pesan singkat yang diterima IDN Times, Rabu (15/4).

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun
Allahummagfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu
Semoga Almarhum Dr Hasan Zain, Sp.P Husnul Khotimah, diberikan kekuatan, ketabahan dan kemudahan bagi keluarga yg ditinggalkan, amiiin ya rabb," tulisnya.

1. Hasan Zain dokter ahli paru pertama di Kalsel

Ilustrasi (IDN Times/Bagus F)

Halik mengungkapkan, dokter Hasan Zain merupakan dokter ahli paru paling senior.

"Bisa dikatakan, beliau (dokter paru) pertama di Kalimantan Selatan, sehingga dokter seluruh Indonesia merasa kehilangan dan ucapkan belasungkawa," ujar Halik.

2. Hasil swab menyatakan dokter Hasan positif virus COVID-19

Ilustrasi laboratorium. (Dok. Humas Jabar)

Halik menjelaskan, mantan Direktur RSUD Ulin tersebut meninggal sekitar pukul 07.30 Wita di RS Ulin Banjarmasin, setelah satu minggu dirawat di ruang isolasi.

"Awalnya dirawat dengan status PDP tapi terakhir hasil swabnya sudah keluar memang hasilnya positif COVID-19," imbuhnya.

3. Sebelumnya, IDI kehilangan dua dokter yang mengukir sejarah kedokteran Indonesia

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Meninggalnya dokter Hasan menambah deretan dokter yang meninggal di tengah wabah virus COVID-19. Sebelumnya, dua dokter senior yakni dr Soekotjo Soerodiwirio SpRad dan dr Sudadi, MKK, SpOK meninggal dunia karena positif COVID-19.

Halik mengungkapkan, meninggalnya dua dosen tersebut membuat IDI sangat kehilangan.

"Beliau-beliau yang wafat ini merupakan tokoh senior kedokteran adalah perintis di bidang keilmuan masing-masing. Kami dari profesi dokter kembali kehilangan tokoh penting dalam perjalanan sejarah kedokteran di Indonesia," ungkap Halik saat dihubungi IDN Times, Minggu (12/4) lalu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
Dini Suciatiningrum
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us