Dokter Reisa: Adaptasi Normal Baru Mengikuti Kondisi Wilayah

Jakarta, IDN Times - Anggota Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan, adaptasi normal baru atau new normal harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing wilayah di Indonesia. Dengan demikian, sistem adaptasi terhadap kebiasaan baru pun akan berbeda-beda.
"Indonesia ini sangat luas, sebagian daerah dan wilayah itu menghadapi situasi yang berbeda, kondisinya berbeda," ujar Reisa seperti dilansir Antara di Jakarta, Jumat (12/6).
1. Pemerintah menerapkan sistem zonasi untuk penanganan COVID-19

Reisa yang merupakan seorang dokter melanjutkan, pemerintah telah menerapkan sistem zonasi dengan pembagian empat zona yaitu hijau, kuning, oranye, dan merah. Masing-masing zona memiliki solusi yang berbeda untuk penanganan COVID-19.
Reisa menjelaskan, fase pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) disertai basis data science sesuai dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Ada hitungan epidemiologi, kondisi surveilans dan kesiapan fasilitas kesehatan. Semuanya dipertimbangkan dengan baik, tentunya kepala daerah tahulah bagaimana caranya memberi keputusan untuk daerah sendiri dengan mempertimbangkan hal-hal itu tadi," jelas Reisa.
2. Perkembangan dan situasi kasus di daerah akan terus dipantau dan akan dievaluasi

Reisa juga mengungkapkan, kondisi dinamis pada setiap daerah akan terus disertai dengan pemantauan perkembangan dan evaluasi. Jika daerah telah melewati tahapan selanjutnya, maka harus tetap dibarengi dengan melakukan protokol kesehatan secara disiplin.
"Dengan disiplin masyarakat melakukan protokol kesehatan, juga menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), saya optimistis Indonesia mampu melewati kondisi pandemik," ujarnya.
3. Reisa ingatkan masyarakat berhati-hati dan terus mengikuti perkembangan kasus COVID-19

Reisa mengingatkan agar masyarakat harus berhati-hati dan tetap terus mengikuti perkembangan kasus COVID-19. Dengan mengikuti perkembangan kasus, masyarakat akan bisa mengetahuai banyak hal.
"Semakin ke sini kita semakin mengikuti perkembangan, yang tadinya kebingungan, panik, tidak tahu harus berbuat apa, makin ke sini makin banyak penelitian, maka kita makin bisa mengetahui jalan keluarnya," ujar Reisa.
"Dan, tentunya kalau semua orang bisa bekerja sama, sama-sama saling mendukung untuk melakukan hal itu, maka saya yakin kita bisa melewati ini," Reisa menambahkan.