Dokter Soeko Marsetiyo Jadi Korban Kerusuhan Wamena, Ini Kata Menkes

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan menyesalkan terjadinya kerusuhan di Wamena yang menelan korban seorang tenaga kesehatan, dokter Soeko Marsetiyo. Almarhum adalah dokter PTT daerah yang bertugas di Puskesmas Nabunage, Kabupaten Tolikara sejak tahun 2013.
“Kami berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di lain waktu dan tempat,” ungkap Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (30/9).
1. Kemenkes menunggu hasil penyelidikan kepolisian

Dari informasi yang didapat, almarhum diduga turut menjadi korban kerusuhan di Kabupaten Wamena, Papua pada Senin (23/9) lalu.
“Kami masih terus menelusuri validitas informasi ini, menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian. Namun, saya meminta sekali lagi agar tenaga kesehatan benar-benar dilindungi,” kata Nila.
Kemenkes mengapresiasi jasa dan pengabdian almarhum selama memberikan layanan kesehatan kepada penduduk setempat. Atas jasanya, Kemenkes menganugerahkan piagam penghargaan Ksatria Bakti Husada Arutala atas jasa besar dalam pembangunan dibidang kesehatan.
2. Dokter Soeko Marsetiyo telah dipulangkan ke Yogyakarta

Dinkes Tolikara, Dinkes Papua dan IDI setempat, memfasilitasi pemulangan jenazah ke kampung halamannya. Almarhum telah dimakamkan di Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada Jumat (28/9).
“Semoga amal ibadah almarhum diterima Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ucap Nila.
3. Pemda Papua diminta menjamin keselamatan tenaga kesehatan

Nila juga meminta kepada pemerintah daerah dan aparat keamanan di Papua agar dapat menjamin keamanan dan keselamatan bagi tenaga kesehatan yang sedang bertugas, sehingga dapat melayani masyarakat setempat dengan baik.
Sekjen Kemenkes Oscar Primadi menambahkan, setiap tenaga kesehatan yang bertugas sudah tentu akan memberikan pelayanan yg terbaik dan penuh dengan dedikasi.
“Ketulusan dan semangat pengabdian, adalah bagian yang tak terpisahkan dari jiwa seorang tenaga kesehatan,” kata Oscar.