DPR Sebut Reshuffle Perdana Jadi Warning bagi Menteri Prabowo Lainnya

- Reshuffle kabinet menjadi pengingat bagi para menteri untuk bekerja lebih cepat, cerdas, dan cermat.
- Adies Kadir menyatakan bahwa presiden memiliki hak prerogatif untuk merombak kabinet kapan saja.
- Satryo Soemantri Brodjonegoro resmi menyerahkan surat pengunduran dirinya ke Presiden Prabowo Subianto setelah jabatan Mendiktisaintek diambil alih oleh Prof. Brian Yuliarto.
Jakarta, IDN Times - Waketum DPP Partai Golkar Adies Kadir menyatakan, reshuffle perdana Kabinet Merah Putih menjadi pengingat bagi para menteri yang lain supaya bekerja lebih cepat, cerdas dan cermat.
Menurut dia, perombakan kabinet sepenuhnya menjadi hak prerogratif presiden. Dia mengatakan, presiden kapan saja bisa mengocok ulang susunan kabinetnya.
"Ya, seperti itu jadi hak presiden kapanpun dia mau mereshuffle kalau dianggap tidak bisa bekerja itu wewenang dia," kata Adies Kadir di Gedung Nusantara III DPR RI, Jakarta, Kamis (20/2/2025).
1. Presiden tahu mana kinerja menterinya yang bagus

Adies mengatakan, Kepala Negara sudah pasti tahu bagaimana kinerja para pembantunya. Menurut dia, Prabowo membutuhkan seorang menteri yang bisa bekerja cerdas, cermat, dan cepat.
"Jadi kalau menterinya dianggap agak ragu-ragu atau masih lama kita serahkan kepada presiden," kata dia.
2. Satryo jadi orang pertama kena reshuffle

Diketahui, nama Satryo Soemantri Brodjonegoro menjadi orang pertama yang terkena reshuffle dalam susunan Kabinet Merah Putih. Teranyar, jabatan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek) kini resmi dijabat oleh Prof. Brian Yuliarto.
Brian diangkat menjadi Mendikti Saintek berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 26/P Tahun 2025. Dalam pelantikan itu, Prabowo membacakan sumpah jabatan dan diikuti oleh Brian.
"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada UUD 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," ujar Brian membacakan sumpah dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara.
3. Satryo ikhlas lepas jabatan Mendiktisaintek

Satryo Soemantri Brodjonegoro mengaku sudah mengikhlaskan jabatan Mendiktisaintek kepada Brian Yuliarto. Satryo mengaku sudah menjalankan tugasnya dengan baik selama empat bulan bergabung di Kabinet Merah Putih.
"Karena saya sudah menjalankan tugas saya selama 4 bulan ini dengan sebaik-baiknya. Saya ikhlaskan untuk diteruskan teruskan oleh menteri yang baru," kata Satryo.
Satryo mengatakan telah secara resmi menyerahkan surat pengunduran dirinya ke Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto siang tadi.
Satryo mengaku akan melanjutkan profesinya sebagai seorang ilmuan setelah resmi melepas status Mendiktisaintek. Bagi Satryo, jabatan bukanlah sesuatu yang penting, tetapi yang penting adalah karya yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
"Tidak harus menjabat yang penting ada karya yang bermanfaat untuk masyarakat, bangsa dan negara," kata dia.