Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Empat Sahabat Rasul yang Bertugas Menulis Wahyu

Ilustrasi Al-Qur'an dan Buku Yasin (IDN Times/Besse Fadhilah)

Jakarta, IDN Times - Di zaman Rasulullah SAW, memang tidak semua sahabat memiliki kepandaian dalam menulis dan membaca. Namun, ada juga beberapa sahabat yang memiliki keahlian tersebut. Mereka pun akhirnya bertugas untuk menulis wahyu.

Tidak hanya menulis wahyu, para sahabat yang memiliki kemampuan menulis wahyu ini juga kadang turut dalam pembahasan wahyu yang turun bersama Rasulullah. Mereka juga menuliskan wahyu berdasarkan petunjuk Allah SWT lewat perantara Rasulullah.

Berikut adalah empat sahabat yang ditugaskan untuk menulis wahyu di zaman Rasulullah. Merekalah yang membantu Rasulullah untuk merekam wahyu lewat tulisan di dalam lembaran-lembaran.

1. Zaid bin Tsabit

ilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/Abdulmelik majid)

Zaid bin Tsabit adalah salah satu sahabat Rasulullah yang dikaruniai kepandaian dalam berbahasa. Rasululullah bahkan pernah meminta Zaid untuk mendalami bahasa Yahudi dan Ibrani. Permintaan itu dipenuhi Zaid dalam waktu 19 hari.

Zaid juga adalah salah satu ulama terkemuka di Madinah. Selain pandai berbahasa, dia juga menguasai ilmu-ilmu lain macam fiqih, fatwa, dan hukum waris. Nah, beliau juga turut serta dalam penulisan wahyu di masa Rasulullah.

2. Muawiyah bin Abi Sufyan

Ilustrasi Al-Qur'an (IDN Times/Sunariyah)

Muawiyah bin Abi Sufyan adalah sosok yang bisa dikatakan paling kontroversial, di antara para penulis wahyu yang lain. Bukan tanpa sebab, karena beliau adalah salah satu sahabat Rasulullah yang memiliki karakter cukup kuat.

Muawiyah dikenal sebagai sosok yang tegas dan memiliki kecakapan yang baik. Tidak hanya itu, dia juga dikenal sebagai orang yang cerdik, mampu menjadi tauladan, tegas, dan berwibawa.

3. Zubair bin Awwam

Ilustrasi Al-Qur'an (IDN Times/Sunariyah)

Zubair adalah salah satu sahabat Rasulullah yang dianugerahi banyak karunia. Sejak usia 16 tahun, dia sudah memeluk agama Islam. Keputusannya ini bahkan tidak dilarang oleh kedua orang tuanya.

Zubair lahir dari keluarga terpandang. Ibunya bernama Shofiyah, salah satu putri dari pemuka kaum Quraisy yang juga jadi pelayan Ka'bah. Ibunya ikut memeluk agama Islam dan hijrah bersama Zubair. Sedangkan Zubair sendiri, dia turut serta juga dalam penulisan wahyu.

4. Ubay bin Ka'ab

Ilustrasi membaca Al-Qur'an (Abdullah Ghatasheh/pexels.com)

Ubay masuk Islam ketika Rasulullah SAW hijrah dari Mekah ke Madinah. Dia memiliki nama alias, yaitu Abu Thufail atau Abu Mundzir. Di antara para sahabat, Ubay tidak cuma dikenal sebagai penulis wahyu saja.

Selain menuliskan wahyu, Ubay juga dikenal sebagai penghafal Al-Qur'an. Bahkan, ada riwayat yang menyebut dia memiliki mushaf susunannya sendiri di rumahnya, berdasarkan dari hafalan Qur'annya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Septi Riyani
Hana Adi Perdana
Septi Riyani
EditorSepti Riyani
Follow Us