Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Enam Orang Meninggal Akibat Gempa Bumi di Halmahera Selatan

Gempa Bumi di Halmahera Utara (antaranews.com)

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis korban meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan 7,2 Skala Richter (SR) yang mengguncang Halmahera pada Minggu (14/7).

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, sedikitnya enam korban meninggal dunia pascagempa tersebut.

1. Korban meninggal karena tertimpa bangunan

Istimewa

Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo menjelaskan, rata-rata korban meninggal dunia lantaran terjebak di dalam bangunan sehingga tidak bisa menyelamatkan diri.

“Lima korban diakibatkan reruntuhan bangunan, sedangkan satu korban meninggal di pengungsian,” kata Agus Wibowo dalam keterangan tertulisnya kepada IDN Times, Rabu (17/7).

2. Ini daftar korban meninggal akibat gempa di Halmahera

Ilustrasi Gempa

Untuk satu korban yang meninggal dunia di pengungsian yaitu Saima (90), warga daerah dataran tinggi di Desa Nyonyifi, Kecamatan Bacan Timur. Berikut ini nama korban meninggal dunia lainnya pascagempa tersebut.

1) Aisyah (54 tahun), asal Desa Ranga-Ranga, Gane Barat Selatan
2) Aspar Mukmat (20), Desa Gane Dalam, Gane Timur Selatan
3) Sagaf Girato (50), Desa Yomen, Joronga
4) Aina Amin (50), Desa Gane Luar Kec. Gane Timur Selatan
5) Wiji Siang (60), Desa Gane Luar Kec. Gane Timur Selatan

3. Bantuan logistik terus dilakukan oleh BNPB

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sementara itu, Agus menjelaskan bahwa bantuan logistik terus mengalir untuk penanganan darurat.

“BNPB mengirimkan 1 unit helikopter Mi-8 untuk mendistribusikan bantuan, seperti tenda keluarga dan barang lainnya. Bantuan tenda lain telah disiapkan pengirimannya melalui pesawat Hercules yang tiba pada malam tadi,” jelasnya.

Selain pengiriman via udara, BNPB telah mengirimkan dukungan logistik melalui kapal. Bongkar muat dari kapal tanker ke kapal yang lebih kecil telah dilakukan.

4. Posko bencana dan dapur umum telah dibuat di lokasi bencana

IDN Times/Uni Lubis
IDN Times/Uni Lubis

Pemerintah Halmahera Selatan juga telah membentuk pos komando (posko) untuk melakukan penanganan darurat serta dapur umum yang dioperasikan oleh pemerintah daerah dibantu TNI dan Polri untuk melayani 9 pos pengungsian di Kota Labuha.

“Pemerintah setempat menetapkan masa tanggap darurat selama 7 hari, terhitung 15 - 21 Juli 2019,” imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fitang Budhi Adhitia
EditorFitang Budhi Adhitia
Follow Us