Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Epidemiolog: Hepatitis Akut Tak Berkaitan dengan Vaksin COVID-19

Ilustrasi hepatitis b (onhealth.com)
Ilustrasi hepatitis b (onhealth.com)

Jakarta, IDN Times - Baru-baru ini masyarakat dunia digemparkan dengan kemunculan hepatitis varian baru. Hepatitis akut ini disebutkan misterius karena belum diketahui virus penyebabnya atau unknown hepatitis.

Meski demikian, muncul informasi yang mengatakan unknown hepatitis atau hepatitis akut misterius ini disebabkan oleh vaksin COVID-19. Menyikapi kabar tersebut, Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Riris Andomo Ahmad, menegaskan, hepatitis yang belum diketahui penyebabnya ini tidak berhubungan dengan vaksin COVID-19. 

"Perlu kita pahami dan juga kita sebarkan kepada masyarakat bahwa hepatitis yang masih tidak diketahui penyebabnya ini bisa dikatakan tidak berhubungan dengan adanya vaksin COVID-19,” ujar Riris dalam siaran tertulis dikutip laman UGM, Senin (15/5/2022).

1. Beberapa kasus di Eropa ditemukan adanya adenovirus

Petugas memeriksa Health Alert Card atau Kartu Kewaspadaan Kesehatan penumpang di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (2/3/2020) (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/ama)
Petugas memeriksa Health Alert Card atau Kartu Kewaspadaan Kesehatan penumpang di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (2/3/2020) (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/ama)

Riris tidak merasa aneh bahwa hipotesis yang menduga unknown hepatitis disebabkan oleh vaksin COVID-19 bermunculan di masyarakat. Sebab, dalam beberapa kasus di Eropa ditemukan adanya adenovirus.

"Seperti diketahui satu atau dua vaksin COVID-19 dibuat menggunakan teknologi adenovirus sebagai vektor untuk menyebabkan munculnya kekebalan tubuh dari COVID-19,"paparnya.

2. Adenovirus yang digunakan vaksin COVID-19 tidak dapat replikasi

Seorang perempuan berjalan melewati tanda pembatasan sosial, saat kota dan daerah sekeliling menghadapi aturan larangan sebagai upacara menghindari 'lockdown' secara lokal yang diberlakukan di kawasan untuk membatasi penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Manchester, Britain, Selasa (4/8/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Molly Darlington)
Seorang perempuan berjalan melewati tanda pembatasan sosial, saat kota dan daerah sekeliling menghadapi aturan larangan sebagai upacara menghindari 'lockdown' secara lokal yang diberlakukan di kawasan untuk membatasi penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Manchester, Britain, Selasa (4/8/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Molly Darlington)

Namun, data pembanding yang ditemukan menurut Riris, semua kasus unknown hepatitis yang dilaporkan di United Kingdom (UK) tidak pernah mendapatkan COVID-19.

"Selain itu, adenovirus yang digunakan untuk beberapa vaksin COVID-19 itu pun merupakan virus yang tidak dapat melakukan replikasi atau pengembangbiakan," imbuhnya.

3. Unknown hepatitis tidak berhubungan dengan vaksin COVID-19

(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Riris menegaskan, perihal adenovirus sebagai penyebab unknown hepatitis sejatinya juga masih menjadi hipotesis, sebab adenovirus hanya ditemukan beberapa saja atau bukan pada semua kasus unknown hepatitis.

"Sehingga, unknown hepatitis tidak berhubungan dengan vaksin COVID-19," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dini Suciatiningrum
EditorDini Suciatiningrum
Follow Us