Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Deportasi 50 Pengungsi Ukraina, Ada Apa?

ilustrasi bendera Ukraina
ilustrasi bendera Ukraina (unsplash.com/madara_p)
Intinya sih...
  • Awalnya akan ada 80 pengungsi Ukraina yang dideportasi
  • Beberapa warga Ukraina terjerat kasus hukum di AS
  • Rusia deportasi warga Ukraina dari Krimea
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS), pada Rabu (19/11/2025), resmi mendeportasi 50 warga negara Ukraina yang mengungsi di negaranya. Keputusan ini dilakukan di tengah berkecamuknya perang di Ukraina sejak Februari 2022. 

Deportasi warga Ukraina ini dilakukan sejak Senin dengan penerbangan di perbatasan Polandia. Namun, belum dapat dipastikan penyebab utama kenapa hanya 50 pengungsi Ukraina yang dideportasi dari AS. 

Pada Maret, AS berencana mencabut hak status pengungsi Ukraina di negaranya. Langkah ini sebagai bagian dari kebijakan pengetatan imigrasi yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden AS, Donald Trump. 

1. Awalnya akan ada 80 pengungsi Ukraina yang dideportasi

Duta Besar Ukraina di AS, Olha Stefanishyna menyebut bahwa AS sebenarnya akan mendeportasi 80 pengungsi Ukraina. Sementara, salah satu orang yang dideportasi sempat gagal dalam mendaftar warga negara AS. 

Dilansir NPR, terdapat kekhawatiran bahwa warga laki-laki yang dideportasi dari AS akan diwajibkan ikut wajib militer. Saat ini, Badan Penjaga Perbatasan Ukraina (SBGS) masih melakukan pengecekan pada warga yang dideportasi dari AS. 

“Saat ini, petugas penjaga perbatasan memastikan bahwa mereka terdaftar masuk ke Ukraina sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di Ukraina. Ini harus diperhatikan bahwa Ukraina akan menerima warganya dalam segala kasus,” terangnya. 

2. Beberapa warga Ukraina terjerat kasus hukum di AS

Salah satu warga yang dideportasi dari AS adalah Roman Surovtsev (41). Kuasa hukum Surovtsev mengaku kliennya tidak diberikan kesempatan untuk menjelaskan kenapa mereka takut untuk kembali ke Ukraina meski melanggar hukum di AS. 

Dilansir Kyiv Post, Surovtsev menyebut sudah pergi ke AS sejak usia 4 tahun dan menghabiskan banyak hidupnya di California. Namun, ia terlibat dalam kasus perampokan mobil saat remaja dan dijebloskan ke penjara selama lebih dari 11 tahun. 

Selain itu, warga Ukraina lainnya, Andrey Bernik juga dideportasi dari AS meskipun sudah pergi ke AS sejak kecil. Namun, ia divonis hukuman pembunuhan beberapa tahun lalu dan sempat mendapatkan pengurangan masa tahanan usai menunjukkan sikap baik setelah rehabilitasi. 

3. Rusia deportasi warga Ukraina dari Krimea

Pada Oktober, Kepala Kantor Kejaksaan Republik Krimea menyebut bahwa Rusia sudah mendeportasi setidaknya 12 ribu warga sipil dari Krimea. Namun, sulit untuk diketahui secara pasti jumlah korban dari kejahatan otoritas Rusia di Krimea. 

“Ketika kami mempelajari bagaimana Rusia mendeportasi warga sipil dari Krimea. Kami mengidentifikasi sekitar 12 ribu pengadilan ditetapkan oleh otoritas Rusia dalam berbagai kasus. Masalah ini termasuk 12 ribu individu,” ujarnya, dikutip dari Ukrinform.

Ia mendorong warga yang dideportasi untuk melaporkan insiden tersebut kepada badan keamanan di Ukraina. Sementara itu, sebanyak 177 orang ditangkap di Krimea pada tahun ini. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Akhirnya, Trump Bakal Bertemu Zohran Mamdani Besok!

20 Nov 2025, 23:52 WIBNews